Meskipun Barat dan Rusia sekarang terkunci dalam Perang Dingin baru, orang-orang mengetahui bahwa Rusia menderita lebih banyak kerugian daripada negara lain manapun dalam Perang Dunia II.
Namun, rupanya banyak yang tidak menyadari bahwa konflik China dengan Jepang, juga menelan korban setidaknya sepuluh juta jiwa, jauh lebih banyak daripada negara lain mana pun kecuali Uni Soviet.
Tak lama setelah Perang Dunia II, Komunis China mengambil alih, dan China berubah dari teman Barat menjadi musuh bebuyutan.
Seperti yang terjadi di Uni Soviet, kerugian di China sebagian besar adalah warga sipil.
Menurut Oxford Companion to WWII, kerugian Nasionalis China berjumlah sekitar dua juta.
Tetapi perkiraan tersebut berdasarkan pada angka-angka resmi Nasionalis dan mereka dianggap sangat mencurigakan, karena dalam kekacauan Perang Dunia II China, angka pasti tentunya sulit didapat.
Orang China tidak hanya berperang melawan Jepang, tetapi juga satu salam lain dalam perang saudara yang telah berkecamuk sejak awal tahun 1930-an.
Meskipun gencatan senjata sementara terjadi antara pasukan Nasionalis Chiang Kai-shek dan Komunis di bawah Mao Zedong, namun korban tewas dari pertempuran internal China berjumlah hingga lebih dari satu juta, bahkan mungkin lebih banyak.
Banyak penelitian akademis yang berbeda telah dilakukan seputar kematian di Cina.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR