Hisashi Ouchi Jadi Korban ke-2 yang Meninggal Karena Radiasi Nuklir, Kondisi Korban Pertama Tak Kalah Mengerikan

Mentari DP

Penulis

Hisashi Ouchi adalah korban kedua yang meninggal karena radiasi nuklir setelah Aikichi Kuboyama pada 1954.
Hisashi Ouchi adalah korban kedua yang meninggal karena radiasi nuklir setelah Aikichi Kuboyama pada 1954.

Intisari-Online.com -Hisashi Ouchi dikenal sebagai korban paparan radiasi nuklir terbesar dalam sejarah.

Saat itu,Hisashi Ouchi terkenaradiasi sebesar 17 Sievert yang membuat sekujur tubuhnya terkena luka bakar.

Selain itu,organ bagian dalamnya pun rusak.

Baca Juga: Kromosomnya Hancur dan Sel Darah Putih Nyaris Nol, Inilah Hisashi Ouchi, Manusia dengan Paparan Radiasi Nuklir Terbesar dalam Sejarah

Ngerinya, kecelakaan nuklir itu menghancurkan sistem kekebalan Ouchi dengan membuat jumlah sel darah putihnya turun drastis hingga hampir nol.

Sempat bertahan selama 83 hari setelah insiden itu, pada akhirnya nyawaHisashi Ouchi tidak tertolong.

Hisashi Ouchi meninggal dunia karena kegagalan organ di rumah sakit Tokyo pada 21 Desember 1999 pukul 11.21 waktu setempat.

KematianHisashi Ouchi langsung mendapat perhatian seluruh Jepang.

BahkanPerdana Menteri Jepang saat itu, Keizo Obuchi,menyatakan belasungkawa kepada keluarga Ouchi dan berjanji untuk memperkuat langkah-langkah keamanan nuklir dan mencegah kecelakaan lebih lanjut.

Ini dikarenakanHisashi Ouchi sendiri adalah korban kedua yang meninggal karena radiasi nuklir setelahAikichi Kuboyamapada 1954.

Baca Juga: Kondisinya Sama Mengerikannya SepertiHisashi Ouchi,Inilah Korban Lain Paparan Nuklir Terbesar dalam Sejarah

Bagaimana kisahAikichi Kuboyama?

Aikichi Kuboyama merupakan salah satu awak kapalDaigo Fukuryū Maru (Lucky Dragon No. 5),kapal penangkap ikan tuna Jepang.

Di mana ada 23 awak kapal tersebutyang terkontaminasi oleh dampak nuklir dari uji senjata termonuklir Castle Bravo Amerika Serikat (AS) di Bikini Atoll,dekat Kepulauan Marshall pada 1 Maret 1954.

Seluruh awak kapalmenderita sindrom radiasi akut (ARS) selama beberapa minggu setelah tes Bravo pada Maret.

Selama pengobatan ARS mereka, kru secara tidak sengaja terinfeksi hepatitis melalui transfusi darah.

Semua awak dinyatakan pulih kecuali Aikichi Kuboyama, kepala radio kapal.

Di mana Aikichi Kuboyama meninggal dunia karena sirosis hati yang diperparah oleh infeksi hepatitis sekunder pada tanggal 23 September 1954.

Kuboyama dianggap sebagai korban pertama bom hidrogen dan uji tembak Castle Bravo.

Kronologinya

Saat uji coba diadakan, kapalDaigo Fukuryū Maru sedang menangkap ikan di luar zona bahaya yang telah diumumkan sebelumnya oleh pemerintah AS.

Namun,ledakan itu dua kali lebih kuat dari yang diperkirakan, dan perubahan pola cuacamembuat dampak nuklir, yang dalam bentuk abu halus, berada di luar zona bahaya.

Baca Juga: Terkena Radiasi Nuklir Setara Bom Atom Hiroshima, Mengapa Hisashi Ouchi Sempat Dibiarkan Tetap Hidup?

Pada hari itu, Daigo Fukuryū Maru tidak rusak oleh gelombang kejut dari ledakan tersebut.

Namun, beberapa jam kemudian putih, debu radioaktif yang terdiri dari partikel radioaktif karang dan pasir jatuh ke atas kapal.

Paraawak kapal berusaha melarikan diri dari daerah tersebut, tetapi mereka membutuhkan waktu hampir 6 jam untukevakuasi.

Sehinggamereka terkena dampak radioaktif.

Debu yang sangat radioaktif itu menempel di tubuh dan kapal mereka, memasuki saluran hidung dan telinga mereka, mengiritasi mata mereka dan berkumpul di dalam pakaian dalam mereka.

Gejala penyakit radiasi muncul kemudian hari itu.

Abu yang jatuh di atas kapal terdiri dari strontium-90, cesium-137, selenium-141, dan uranium-237.

Baca Juga: SetelahHisashi Ouchidan1 RekannyaTewasPasca Terpapar Radiasi Nuklir, Korban ke-3 Justru Ditangkap Polisi Sebagai Pelaku

Artikel Terkait