Penggunaan obat ini setelah banyaknya laporan mengenai perawatan pasien Covid-19.
Di mana pasien dengan kasus Covid-19 yang parah sering menderita reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh.
Dan obat interleukin-6 (tocilizumab dan sarilumab) bertindak untuk menekan reaksi berlebihan tersebut.
Sebelumnya WHO telah melakukan uji coba.
Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian obat ini mengurangi kemungkinan kematian sebesar 13 persen, dibandingkan dengan perawatan standar.
Artinya, dengan penggunaan interleukin-6 diharap akan ada 15 kematian lebih sedikit per seribu pasien.
Atau sekitar 28 kematian lebih sedikit untuk setiap seribu pasien sakit kritis.
Kabar baiknya lagi, dengan obat ini, kemungkinan pasien yang sakit parah dan kritis yang memakai ventilator berkurang 28 persen.
Data itu lebih baik dibandingkan pasien dengan perawatan standar.
Rekomendasi WHO itu muncul ketika lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia.
Khususnya di negara-negara di Afrika Selatan, Indonesia, dan Bangladesh.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR