Advertorial
Intisari-Online.com - Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 membuat pemerintah mengambil kebijakan agar pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan untuk melakukan penyembuhan di rumah dengan isolasi mandiri (isoman).
Untuk itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika seseorang melakukan isoman di rumah. Spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit dalam Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dokter Andi Khomeini Takdir, Sp PD (K-Psi) menyebutkan, ada kiat-kiat khusus saat melakukan isoman di rumah.
“Pertama-tama pasien harus memakai masker. Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isoman pasien terbuka,” jelas dokter Andidalam dialoginteraktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP,dalam rilis yang diterima Intisari, Selasa(6/7/2021).
Dokter Andi juga menekankan, bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri harus menjaga makanan dengan gizi seimbang. Termasuk mendapat dukungan dari keluarga agar menjaga pola makannya.
Baca Juga: Program PEN Telah Disalurkan Kepada 120 hingga 140 Juta Jiwa
“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.
Lebih lanjut, dokter Andi menyarankan, bagi pasien yang isolasi mandiri agar tidak mendiagnosis diri sendiri. Apabila memungkinkan, pasien harus terus berkonsultasi dengan dokter.
“Apabila ada gejala yang semakin dirasa berat, perlu untuk berkonsultasi dengan dokter guna meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Aktor dan presenter Ben Kasyafani yang sempat terkena Covid-19, menceritakan pengalamannya saat melakukan isolasi mandiri dalam dialog tersebut.
“Tahun lalu saya terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Anak dan istri saya dites dan menunjukkan hasil negatif, sehingga kami memisahkan diri,” tuturnya.
Baca Juga: Manfaat PEN Mulai Terlihat, Pemerintah Terus Dorong Serapan Anggaran
Ben juga menyampaikan, seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isoman harus tetap berpikiran positif.
“Bagi yang menjalani isolasi mandiri, kita harus terus berpikir positif. Energi kita harus fokus untuk mencari solusi dari pandemi ini. Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” tambah Ben.
Protokol kesehatan jadi kunci untuk memproteksi diri
Selain itu, pada kesempatan yang sama, dr Andi meminta masyarakat untuk tidak terlalu fokus menyalahkan virus corona varian baru. Namun, sebaiknya sama-sama mencari solusi dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kunci dari pencegahannya adalah masker. Masker dua lapis menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60-80 persen menjadi 90 persen,” anjurnya.
Ia juga mengimbau, agar pengetahuan baru ini jangan berhenti menjadi sebatas pengetahuan, tetapi dijadikan kebiasaan. Saat masyarakat mulai disiplin, dia meyakini pandemi bisa terkendali.
“Kampanye protokol kesehatan sudah berjalan, tapi seberapa besar dijalankan masyarakat, itu yang harus kita evaluasi. Vaksinasi belum mencapai target yang mencukupi untuk tercipta herd immunity, jadi jangan kendor protokol kesehatannya,” pesan dr Andi