Hal itu berdasarkan survei cross-sectional oleh Dewan Riset Medis India dan National Institut Virologi.
Para peneliti telah mempelajari lusinan rousettus Leschenaultii (spesies kelelawar pemakan buah berukuran sedang) dan pipistrellus umum (spesies kelelawar pemakan serangga kecil) yang ditangkap di Mahabaleshwar, sebuah kota India di selatan Mumbai, pada Maret 2020.
Setelah mengumpulkan darah dari kelelawar, serta sampel usap tenggorokan dan dubur, para ilmuwan menemukan sesuatu yang mengerikan.
Di mana beberapa hewan nokturnal itu dites positif untuk antibodi NiV RNA dan anti NiV IgG.
"Wabah berulang, tingkat kematian kasus yang tinggi, penularan dari manusia ke manusia, dan kurangnya vaksin/antivirus yang efektif menjadi perhatian utama di India."
"Setelah dihantam gelombang kedua pandemi virus corona, kini India ditakutkan akan mengalami wabah virus nipah."
"Ini karena sarang kelelawar sangat umum di daerah di mana populasi manusia yang besar tinggal", kata penelitian tersebut.
Virus nipah terdaftar sebagai salah satu penyakit prioritas untuk penelitian dalam konteks darurat kesehatan masyarakat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR