Perundingan berlangsung sejak 11 November hingga 15 November dan menghasilkan kesepakatan.
Kemudian baru ditandatangani oleh keduanya pada 25 Maret 1947 setelah dilakukan perbaikan isi perjanjian.
Perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda ini berlangsung cukup alot sebelum akhirnya kedua pihak menemui kata sepakat.
Setelah disepakati dengan susah payah dan akhirnya ditandatangani, perjanjian ini justru menuai pro dan kontra di pihak Indonesia.
Bahkan, Sutan Syahrir dianggap memberikan dukungan pada Belanda.
Sementara anggota dari Partai Sosialis dan KNIP mengambil langkah penarikan dukungan pada 26 Juni 1947.
Selain menuai reaksi yang demikian oleh Partai Sosialis, Perjanjian Linggarjati juga ditentang oleh Partai Masyumi, PNI, dan Partai Rakyat Indonesia.
Perlawanan di daerah juga terjadi, seperti yang dilakukan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai pada 20 November 1946.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR