"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.
Laporan tahun itu juga menyebutkan tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.
Kemudian mayat mereka dikubur dengan buru-buru dan hanya ditutupi lapisan tanah yang tipis.
Sedangkan jika mayatnya banyak, lubang yang digali cukup dalam tapi mayatnya dimasukkan secara bersamaan.
Baca Juga: Harga Pangan Meroket, Harga Kopi Sebungkus di Korea Utara Capai Rp 1,4 Juta Akibat Krisis Pangan
Selanjutnya di atas tanah itu menjadi ladang yang menjadi penghasil sayuran seperti lobak, bayam, kubis.
Penjaga kamp dan keluarga mereka kemudian mengonsumsi hasil panennya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR