Jerman di zona perang, membuat propaganda bahwa rezim Nazi sebagai pelindung Islam.
Pada awal tahun 1941, Wehrmacht mendistribusikan buku pegangan militer ‘Islam’ untuk melatih tentaranya berperilaku benar tehadap populasi Muslim.
Di Front timur, Nazi memerintahkan pembangunan kembali masjid, aula, dan madrasah, yang sebelumnya dihancurkan oleh Moskow.
Pembangungan kembali ritual dan perayaan keagamaan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan kekuasaan Soviet.
Otoritas militer Jerman juga melakukan upaya ekstensif untuk mengkooptasi pejabat tinggi Islam.
Propagandis Jerman di wilayah timur, Balkan, dan Afrika Utara mencoba menggunakan retorika agama, kosa kata, dan ikonografi untuk memobilisasi umat Islam.
Mereka mempolitisasi teks-teks suci seperti Al-Qur’.an sebagai perintah agama, terutama konsep jihad, untuk mengobarkan kekerasan agama demi tujuan politik.
Sejak tahun 1941, tentara Nazi Wehrmacht dan paramiliter SS merekrut puluhan ribu Muslim, terutama untuk menyelamatkan darah Jerman.
Tentara Muslim berperang di semua lini.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR