"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," lanjut kementerian tersebut. "Segera setelah pemboman berakhir, [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka bahkan membunuh anak-anak."
Ia menambahkan bahwa outlet berita internasional "sangat mengutuk Israel karena terus membantai anak-anak, menunjuk Israel sebagai penyebab pengusiran warga Palestina, perluasan pemukiman ilegal dan menabur benih kebencian dengan menekan upacara doa damai mereka."
Pernyataan Korea Utara itu datang pada 4 Juni untuk menandai "tindakan agresi" Israel terhadap "sejumlah besar korban anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah" pada Agustus 1982.
4 Juni juga ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi.
Korea Utara telah lama mengakui kedaulatan Palestina atas semua wilayah yang dikuasai Israel, tidak termasuk Dataran Tinggi Golan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR