Cerdas, briian, dan mengabdikan diri pada keyakinan agamanya, Joan tidak mengabaikan perjuangannya.
“Semua yang telah saya lakukan atas instruksi suara saya,” Joan dalam pernyataannya.
Sejarawan dan dokter modern berusaha menjawab pertanyaan tentang dari mana sebenarnya suara Joan berasal dan itu mungkin disebabkan oleh kondisi medis, seperti skizofrenia atau epilepsi.
Setahun penahanannya membuat Joan akhirnya menandatangani pengakuan yang menyangkal bimbingan ilahinya.
Pengakuan itu membuat hukumannya dikurangi dari mati menjadi penjara seumur hidup, dengan syarat dia tidak boleh lagi berpakaian sebagai laki-laki.
Beberapa hari kemudian dia mengenakan pakaian pria lagi, dan dijatuhi hukuman mati.
Pada tanggal 30 Mei 1431, Joan of Arc dibakar di tiang pancang pada usia 19 tahun.
Meski sudah mati, tetapi Joan telah meletakkan dasar bagi Prancis untuk memenangkan Perang Seratus Tahun.
Setelah Prancis menang pada tahun 1453, Charles meminta pengadilan Joan dibatalkan, membersihkan namanya, dan menunjuknya sebagai martir yang tidak bersalah.
Selama abad ke-19, Napoleon menyatakannya sebagai simbol nasional Prancis, sementara pada tahun 1920, Paus Benediktus XV mengkanonisasi Joan sebagai santa pelindung. (ktw)
Baca Juga: Mengenal Baju Palestina Tradisional, Gaya Pakaian Tergantung Wilayah dan Kelasnya
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR