Intisari-Online.com -Hingga Jumat (21/5/2021), sebanyak 165.810.164 orang di seluruh dunia dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 146.445.230 kasus telah dinyatakan sembuh dan 3.443.440 orang meninggal akibat Covid-19.
Di AS sendiri, kasus virus corona mencapai 33.831.365, dengan 27.354.020 sembuh dan 602.582 meninggal.
Di tengah kasus virus corona tersebut, AS dikhawatirkan dengan munculnya wabah Salmonella.
Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mendesak orang untuk menahan diri untuk mencium unggas hidup di tengah wabah salmonella di AS.
CDC adalah badan publik AS yang bertugas mengeluarkan nasihat kesehatan.
CDC dan pejabat kesehatan masyarakat sedang menyelidiki wabah salmonella setelah 163 orang dilaporkan sakit di 43 negara bagian.
Infeksi telah dikaitkan dengan kontak dengan unggas di halaman belakang rumah.
CDC seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (22/5/2021) mengatakan, "Jangan mencium atau dekat-dekat burung, karena ini dapat menyebarkan kuman ke mulut Anda dan membuat Anda sakit."
Itu adalah peringatan bahwa unggas, seperti ayam dan bebek, dapat membawa kuman salmonella, meski mereka terlihat sehat dan bersih.
Kuman dapat dengan mudah menyebar di area di mana para unggas hidup dan berkeliaran.
Infeksi salmonella dapat menyebabkan demam, diare, sakit perut dan muntah-muntah. Kebanyakan orang dapat pulih tanpa pengobatan, tapi kasus yang lebih parah bisa menyebabkan kematian.
Menurut CDC, sepertiga orang yang dilaporkan sakit dalam wabah baru-baru ini berusia di bawah 5 tahun.
Sekitar 34 orang telah dibawa ke rumah sakit sejak pertengahan Februari.
Tidak ada laporan kematian sejauh ini.
CDC juga memberikan nasihat untuk masyarakat mencuci tangan setelah bersentuhan dengan unggas, dan mencegah anak-anak menyentuh unggas.
Bakteri salmonella dapat ditemukan dalam daging mentah atau setengah matang, telur atau produk makanan lainnya.
Diperkirakan bahwa bakteri tersebut menyebabkan sekitar 1,35 juta infeksi di AS setiap tahun, dengan 420 kasus membawa kematian.