Penulis
Intisari-Online.com - Gejala penyakit refluks gastroesofagus atau yang juga dikenal dengan GERD akan sangat menyiksa penderitanya.
Salah satunya adalah rasa terbakar di dada atau heartburn, yang merupakan gejala utama penyakit ini.
Penderita refluks gastroesofagus juga bisa mengalami pneumonia, mual, muntah, sulit menelan, nyeri dada, dan lainnya.
Selain merasakan gejala yang menyiksa, jika penderita penyakit ini tetap tak merubah pola hidup untuk mengatasinya, komplikasi juga bisa mengancam.
Baca Juga: Bisa karena Kegemukan, Ini Penyebab Penyakit Refluks Gastroesofagus yang Harus Diwaspadai
Beberapa komplikasi serius yang bisa terjadi akibat penyakit refluks gastroesofagus yang tidak ditangani segera misalnya peradangan kerongkongan, ulkus espfagus atau terbentuknya luka bernanah di kerongkongan, hingga kanker kerongkongan.
Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD ini merupakan suatu kelainan pada sfingter (katup) esofagus yang lemah dan mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Dikatakan gastroesofageal reflux disease (GERD) apabila kejadian lebih dari 2 kali dalam seminggu selama beberapa pekan.
Jika tak ingin penyakit refluks gastroesofagus menjadi lebih parah, sebaiknya segera perbaiki gaya hidup, termasuk jangan berani konsumsi makanan-makanan tertentu.
Baca Juga: Inilah 5 Tokoh Perintis Kebangkitan Nasional, Bangkitkan Kesadaran Bangsa untuk Bersatu
Makanan yang bisa memicu gejala penyakit refluks gastroesofagus sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit ini.
Melansir Kompas.com merangkum Medical News Today dan University Hospital, berikut makanan yang bisa memicu gejala GERD:
1. Minuman berkafein
Penderita gangguan lambung atau GERD memang sangat dianjurkan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi kafein agar tidak memperparah keadaan lambung.
Pasalnya, kafein bisa memicu produksi asam lambung.
Kafein yang berlebihan juga dapat menyebabkan melonggarnya otot kerongkongan dan mengiritasi dinding lambung.
Baca Juga: Jangan Terlupa, Ini Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Jadi Makna Persatuan
2. Soda
Minuman berkarbonasi seperti soda juga bisa merangsang naiknya asam lambung ke kerongkongan yang menyebabkan tekanan da rasa sakit pada perut.
3. Cokelat
Cokelat mengandung theobromine yang menyebabkan otot esophageal sphincter mengendur. Inilah yang membuat asam lambung naik hingga kerongkongan.
Baca Juga: Inilah Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia Bahkan Sebelum Deklarasi
4. Makanan berkolesterol tinggi
Riset yang dipublikasikan dalam Alimentary Pharmacology and Therapeutics telah membuktikan efek kolesterol berlebih terhadap gejala GERD.
Studi membuktikan, orang yang mengonsumsi banyak makanan mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh tinggi lebih mungkin mengalami gejala GERD.
Salah satu contoh makanan mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi adalah daging merah.
Selain memperhatikan makanan yang kita konsumsi, perubahan gaya hidup juga bisa dilakukan dengan membiasakan diri tetap dalam posisi berdiri atau tegak 3-4 jam setelah makan.
Juga dengan tidak merokok dan menghindari lingkungan perokok, serta tidur dengan bantal atau kepala sedikit lebih tinggi.
Menurunkan berat badan juga bisa menjadi salah satunya jika diperlukan.
Baca Juga: Diminta Israel Jadi Presidennya, Albert Einstein Tolak Mentah-mentah Meski Diberi Fasilitas Lengkap
(*)