Pada abad pertengahan, ini biasanya terdiri dari sekadar menyusun semua kata yang dimulai dengan a, diikuti oleh semua yang memiliki b, dan seterusnya.
Urutan alfabet yang ketat tidak dibuat sampai setelah munculnya pencetakan.
Kata-kata dapat diurutkan menurut abjad dalam dua cara, masing-masing dikenal sebagai kata demi kata dan huruf demi huruf.
Dalam bahasa sebelumnya, kata yang lebih pendek akan mendahului semua kata lain yang dimulai dengan urutan huruf yang sama, meskipun kata tersebut diikuti oleh kata lain.
Dalam alfabetisasi huruf demi huruf, karakter dianggap sebagai urutan tunggal, dengan tanda hubung dan spasi diabaikan.
Alfabet, sejauh yang bisa dikatakan sejarawan, dimulai di Mesir kuno sekitar Zaman Perunggu Pertengahan, tetapi tidak dengan orang Mesir.
Mereka, pada saat itu, menulis dengan serangkaian hieroglif yang digunakan baik sebagai representasi konsonan bahasa mereka dan sebagai logograf (logograf atau logogram adalah huruf, simbol, atau tanda yang digunakan untuk mewakili keseluruhan kata).
Meskipun mesin terbang bersifat alfabet, mereka lebih sering digunakan untuk komponen logografinya daripada sebagai "huruf".
Baik pekerja Kanaan yang tinggal di Semenanjung Sinai pada abad ke-19 SM atau pekerja Semit yang tinggal di Mesir Tengah pada abad ke-15 SM yang menciptakan aksara alfabet murni pertama.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR