Advertorial

Jangan Kira Tak Terjadi Pertumpahan Darah, Rupanya Wartawan Ini Berhasil Membongkar Situasi Asli di Perbatasan Ukraina Setelah Membuntuti Presiden Ukraina, Inilah yang Sebenarnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Reporter CNN yang beruntung, berada di sebuah delegasi bisa mendampingi Volodymyr Zelensky ke garis depan.
Reporter CNN yang beruntung, berada di sebuah delegasi bisa mendampingi Volodymyr Zelensky ke garis depan.

Intisari-online.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina memang mengalami peningkatan hebat baru-baru ini.

Rusia meningkatkan aktivitas militermenuju wilayah Ukraina sebagai bentuk pencegahan terjadinya konflik.

Menurut Laporan, Rusia tidak akan melakuka seraga sebelum Ukraina menyerang terlebih dahulu, kelompok pemberontak Pro-Rusia

Namun, faktanya konflik tidak bisa dihidari dan kenyataan yang terjadi di lapangan baku tembak telah terjadi dan banyak korban tewas di lapanga.

Baca Juga: Turun Gunung untuk Pastikan Situasi di Perbatasan, Presiden Ukraina Disebut Langung Pasrah, Pilih Genjatan Senjata daripada Melawan Rusia

Hal itu dilaporkan oleh CNN, yang secara diam-diam masuk ke wilayah berbahaya setelah bersama dengan Presiden Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, diam-diam mengunjungi tentaranya di garis depan di timur.

Meski berbahaya ia harus melewati parit dan terowongan rahasia yang digunakan untuk berlindung.

Reporter CNN yang beruntung, berada di sebuah delegasi bisa mendampingi Volodymyr Zelensky ke garis depan.

Baca Juga: Di Tengah Memanasnya Rusia vs Ukraina, Tanpa Disadari Bagian Utara Laut China Selatan Juga Bergejolak, AS Kerahkan Kapal Perang dalam Jumlah Besar Hal Ini Jadi Pemicunya

Di mana pertempuran antara tentara Ukraina, dan pemberontak Pro-Rusia sedang berlangsung di wilayah Timur.

Dia menggambarkan adegan itu lebih seperti di awal abad ke-20 daripada konflik modern, kata wartawan CNN itu.

Para prajurit Ukraina lelah dan penuh kecemasan, tetapi masih mencengkeram pistolnya erat-erat, selalu waspada jika ada tanda-tanda ketidaknormalan.

"Para penembak jitu di sisi lain garis depan, mungkin dilatih oleh Rusia, selalu menunggu kesempatan untuk menembak," kata seorang perwira Ukraina kepada CNN.

Sementara, pada 21 April, lebih dari 20 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran kecil.

Daerah garis depan dekat Mariupol adalah tempat yang berbahaya untuk dikunjungi Presiden Ukraina.

Tapi itu tidak menghalangi Zelensky untuk berada di lapangan secara langsung.

"Jika saya pergi mengunjungi pangkalan militer, tentara di garis depan akan mengatakan saya melupakan mereka," kata Zelensky.

"Mereka perlu tahu bahwa kami sepenuhnya mendukung dan mendukung mereka," katanya.

Dalam video yang mengungkapkan pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di garis depan, reporter CNN dan juru kamera melihat bahwa Presiden Ukraina, yang mengenakan helm dan baju besi antipeluru, berlari dengan cepat melalui ruang terbuka untuk mencapai parit.

Baca Juga: Ukraina Hanya Bisa Pasrah Dibuatnya, Terkuak Inilah Senjata-Senjara Militer Rusia yang Sudah Disiapkan di Perbatasan, Benarkah Senjata Nuklir Juga Sudah Disiapkan Rusia?

Di tengah ketegangan yang meningkat di timur Ukraina, tindakan Zelensky berisiko, meskipun ia ditemani oleh pengawalnya.

Di perbatasan timur Ukraina, Rusia telah mengirim puluhan ribu tentara, tank dan rudal.

Ini membuka kemungkinan intervensi jika Kiev melancarkan serangan umum untuk memusnahkan pemberontak.

Berbicara kepada CNN di garis depan, Zelensky mengatakan risiko Rusia melancarkan serangan untuk mendukung pemberontak sangat mungkin terjadi.

"Tentu saja, kami selalu memperkirakannya, sejak 2014," kata Zelensky.

"Rusia siap, tetapi kami juga siap karena ini adalah wilayah kami, kedaulatan kami," kata Zelensky kepada CNN.

Mayor Jenderal Ruslan Khomchak, kepala staf angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kepada CNN bahwa Rusia mempertahankan setidaknya 50.000 tentara di perbatasan dan di Krimea.

Selain itu, faksi pemberontak yang didukung Rusia memiliki tentara sekitar 3,5 ribu orang.

Zelensky mengatakan kepada CNN bahwa AS adalah "teman baik" Ukraina.

Tetapi mengatakan bahwa Presiden Joe Biden perlu "berbuat lebih banyak" untuk menghalangi Rusia dan mengakhiri konflik.

Baca Juga: Pergerakan Pasukan Militernya di Perbatasan sampai Picu Kekhawatiran Perang Dunia III, Rusia Bantah Rencana Perang dengan Ukraina, Ini Katanya

"Kami membutuhkan lebih banyak senjata, lebih banyak uang untuk berperang, dan yang lebih penting bergabung dengan NATO, di mana negara-negara anggota memiliki tanggung jawab untuk melindungi satu sama lain," jelas Zelensky.

Koresponden CNN mengatakan kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO di masa sensitif ini sangat sulit.

"Mungkin Anda benar," kata Zelensky.

"Tapi lihat apa yang terjadi di sini? Kami masih harus berjuang," katanya.

Di garis depan, Zelensky menghabiskan satu menit dalam keheningan untuk para prajurit yang baru saja jatuh.

Ukraina sedang berperang, terlepas dari apakah ia bergabung dengan NATO atau tidak.

Artikel Terkait