Momen paling penting terjadi ketika dia melemparkan granat ke arah teroris dan menunggu sampai meledak. Ternyata granat itu rusak dan tidak meledak.
"Jika granat itu meledak, operasi Taj akan berakhir pada malam pertama karena keempat teroris itu akan tewas," ujarnya.
Bagaimanapun, tindakannya membantunya menyelamatkan tim, dan menyelamatkan 150 orang yang terperangkap di ruang dansa pejabat tinggi Manajemen Taj.
Setelah penerjunan itu, timnya menarik tubuh Teotia yang penuh peluru keluar dari ruangan dan para dokter di kapal INS Ashwini melakukan operasi panjang untuk menyelamatkannya.
"Paru-paru rusak parah, sehingga sangat penting bagi mereka untuk membuatnya lebih kecil dan menjahitnya ke dinding dadanya," kenangnya.
"Para dokter mengatakan saya adalah keajaiban medis karena mereka belum pernah melihat seseorang dengan kerusakan paru-paru yang begitu parah dapat bertahan hidup," katanya.
Namun, semua luka medis itu berarti membuat dia tidak akan pernah bisa menjadi komando Marcos lagi, pasalnya kesehatannya memburuk, bahkan berjalan beberapa meter saja tidak bisa.
Dia juga kehilangan pendengaran di telinga kirinya, yang rusak akibat tembakan yang gagal.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR