Intisari-online.com - Gentingnya situasi di Ukraina tampaknya mulai menjadi sorotan dunia.
Pasalnya, banyak indikasi mengatakan konflik itu bisa berujung pada Perang Dunia, dalam kasus ini seperti ancaman China ke Taiwan.
Rusia telah mengerahkan pasukan militernya dalam jumlah besar menuju perbatasan Ukraina.
Dengan ini menunjukkan ancaman yang ditunjukkan oleh Rusia kian nyata, hingga membuat beberapa negara besar harus turun tangan.
Menurut 24.com.vn, Jumat (8/4/21), tampaknya Amerika juga telah bersiap-siap akan turun tangan dalam masalah ini.
Dalam laporan terbaru, AS sudah siapkan kapal perang untuk diberangkatkan menuju Ukrainan jika perang pecah.
Laporan itu mengatakan, AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang ke Laut Hitam.
Sebagai bentuk komitmennya dalam membantu Ukraina jika konflik terjadi di bagian Timur negara itu.
Angkatan Laut AS sering melakukan patroli di Laut Hitam.
Tetapi pengiriman kapal perang AS pada saat ini dimaksudkan untuk mengirim pesan pencegah yang jelas ke Rusia.
Dikatakan bahwa Washington sedang memantau perkembangan di timur Ukraina, menurut CNN.
Kapal perang Amerika yang ingin menyeberangi selat yang dikuasai Turki untuk memasuki Laut Hitam membutuhkan pemberitahuan 14 hari sebelumnya.
Tidak jelas apakah AS telah mengirimkan pemberitahuan kepada sekutunya, kata CNN.
Angkatan Laut AS, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Angkatan Laut AS akan terus memobilisasi pesawat pengintai.
Mereka akan beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam untuk memantau aktivitas militer Rusia di Krimea.
Namun, Amerika Serikat tidak melihat Rusia yang membawa tentara dan peralatan militer ke dekat perbatasan Ukraina sebagai tanda persiapan untuk operasi ofensif, kata pejabat pertahanan.
Tetapi "jika situasinya berubah, kami akan siap menanggapi," kata pejabat itu.
Saat ini, AS menilai militer Rusia hanya siap bertempur.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengambil sikap pro-Ukraina yang kuat.
Pada 8 Agustus, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan tindakan militer Rusia "sangat mengganggu".
"Amerika Serikat semakin khawatir tentang peningkatan agresi Rusia di timur Ukraina, termasuk membawa pasukan ke perbatasan," kata Jan Psaki.
"Rusia memiliki kekuatan terbesar di perbatasan Ukraina sejak 2014," katanaya.
"Lima tentara Ukraina telah tewas minggu ini. Ini adalah tanda-tanda yang mengganggu," tambah Psaki.
AS akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, tetapi tidak minggu ini, tambah Psaki.