Habis-habisan Dimusuhi AS dan Israel, Rupanya Militer Iran Lebih Kuat Daripada Israel Menurut Data Ini

Tatik Ariyani

Editor

Israel vs Iran
Israel vs Iran

Intisari-Online.com - Di wilayah Timur Tengah, Iran dan Israel terus terlibat dalam konflik hingga kini.

Israel bersikeras untuk menghancurkan situs nuklir Iran, sementara Iran akan mempertahankan diri dan akan menyerang Israel jika dibutuhkan.

Lantas, bagaimana kekuatan militer kedua negara itu?

Menurut rilis terbaru Global Fire Power pada 2021, kekuatan angkatan bersenjata Iran menduduki peringkat ke-14 di dunia.

Baca Juga: Naskah Kuno Berusia 2.000 Tahun Milik Pemberontak Yahudi yang Terkait Ayat Alkitab Ditemukan di Goa Horor Israel, Berisi Ayat-ayat dari Nabi Zakaria

Sedangkan Israel menempati peringkat ke-20. Padahal pada 2018, Israel berada pada peringkat ke-16 sebagaimana dilansir The National Interest.

Dari tahun ke tahun, posisi angkatan bersenjata Israel terus menerus mengalami penurunan sejak 2016 hingga 2021.

Menurut Global Fire Power, pada 2021 ini, Iran memiliki skor Power Index 0,2511 sedangkan Israel memperoleh skor Power Index 0,3464.

Semakin kecil skor Power Index-nya, maka posisi angkatan bersenjata sebuah negara dalam perangkingan Global Fire Power akan semakin tinggi.

Baca Juga: Terseok-seok Kena Hantaman 3.500 Roket selama Perang Lebanon, Begini Rahasia Israel Mempertahankan Keunggulan dalam 'Dinamika Kucing dan Tikus' di Timur Tengah

Jika kekuatan angkatan darat kedua negara tersebut dibandingkan, Israel memiliki jumlah tentara aktif sebanyak 170.000 personel sedangkan Iran memiliki tentara aktif 525.000 personel.

Iran juga unggul dalam hal jumlah tank, jumlah kendaraan lapis baja, jumlah artileri swa-gerak, dan jumlah peluncur roket dibandingkan Israel.

Bagaimana sebenarnya Global Fire Power menghitung skor ini?

“Pemeringkatan Global Fire Power menggunakan lebih dari 55 faktor untuk menentukan skor Power Index suatu negara,” tulis situs web tersebut.

Global Fire Power lebih lanjut menjelaskan bahwa skor yang diberikan disesuaikan dengan berbagai faktor pengubahnya.

Misalnya, pemeringkatan tidak hanya bergantung pada jumlah total senjata yang tersedia untuk satu negara, tetapi lebih berfokus pada keragaman senjata.

“Skor Power Index yang sempurna adalah 0,0000 yang secara realistis tidak dapat dicapai dalam lingkup rumus GFP (Global Fire Power),” sambung situs web tersebut.

Baca Juga: Menurut Tradisi India, Beginilah Kisah di Balik Drupadi yang Punya Lima Suami Pandawa

Skor tersebut juga menghitung status Dunia Pertama, Dunia Kedua, dan Dunia Ketiga, sementara negara-negara NATO dianugerahi bonus kecil karena pembagian teoretis sumber daya perang.

Faktor pengubah lainnya termasuk geografi, industri, sumber daya alam, tenaga kerja, dan kekuatan finansial.

“Persediaan nuklir tidak diperhitungkan tetapi kekuatan nuklir yang diakui atau dicurigai akan diperhitungkan dalam penghitungan skor,” kata GlobalFirepower.

Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, sementara Iran telah mencoba mengembangkannya di masa lalu.

Meskipun rumus Global Fire Power tersebut cukup rumit, kemungkinan situs web tersebut menggunakan banyak faktor tradisional untuk menghitung skornya.

Misalnya, populasi Iran tercatat 82 juta jiwa, dengan potensi tenaga militer 47 juta.

Baca Juga: Merah Warna Baret Pasukan Khusus Indonesia Kopassus, Ini Makna Warna dan Posisi Baret TNI

Sementara Israel memiliki populasi 8,3 juta jiwa di mana 3,6 juta di antaranya tersedia untuk dinas militer.

Luas Iran hampir 100 kali dari wilayah yang diklaim Israel.

Dan Iran memiliki cadangan minyak lebih banyak dibandingkan Israel.

Kendati demikian, jumlah kekuatan udara Israel lebih baik dibandingkan Iran.

Berbicara mengenai Iran, baru-baru ini negara itu melalui Garda Revolusi memamerkan "kota rudal", yang dianggap sebagai bentuk tantangan ke Negara Barat.

Pangkalan berisi peluru kendali itu diinspeksi oleh komandan Garda Hossein Salami, yang berkoar dia menginspeksi "sebagian kecil dari kemampuan sesungguhnya".

Tayangan media pemerintah menunjukkan rangkaian misil berjejer rapi di depot sebuah pangkalan bawah tanah.

Unit angkatan laut dari Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka sudah memasangkan perangkat untuk mendeteksi sinyal musuh.

Media setempat mengabarkan, peralatan pencegah meliputi radar pemantau, simulasi, dan sistem pengacak.

Artikel Terkait