Melansir express.co.uk, pasukan 220 kapal China terlihat berlabuh di Karang Whitsun pada 7 Maret.
Hal itu menggegerkan Filipina, karena wilayah yang bersangkutan sedang tegang.
Keluhan dikirim ke China pada 22 Maret, menyebutkan "kehadiran yang mengancam" dari kapal-kapal China dan menuntut agar segera China segera pergi.
Menteri Luar Negeri Filipina mengatakan: "Penyebaran yang berlanjut, kehadiran tersembunyi dan aktivitas kapal-kapal China mengganggu kedaulatan Filipina.
"Kehadiran mengancam mereka menimbulkan atmosfer ketidakstabilan."
Kedutaan China di Manila menolak tuduhan itu, mengklaim kapal-kapal itu hanya mencari perlindungan dari lautan yang ganas.
Dalam pernyataan mereka, China menulis: "Tidak ada militan maritim China seperti yang dituduhkan.
"Spekulasi apapun seperti itu tidak membantu apapun selain menyebabkan masalah yang tidak diperlukan."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR