Di Pasifik, beberapa unit Korps Marinir AS, termasuk Marine Raiders, mengenakan seragam kamuflase M1942 yang dapat dibalik yang disebut sebagai " pakaian katak ". Pakaian itu di satu sisi adalah kamuflase kehijauan untuk peperangan di hutan, dan sisi lainnya untuk berjemur karena lingkungan pantai yang sering dikunjungi selama kampanye penjelajahan pulau.
Marinir mengadopsi desain serupa yang disebut penutup helm pola katak selama Perang Korea.
Seragam kamuflase ini juga digunakan oleh Brigade 2506, yang mengeluarkan pakaian katak oleh CIA selama invasi Teluk Babi yang gagal.
Di Vietnam, tidak ada seragam kamuflase resmi untuk pasukan, tetapi di lingkungan hutan, sebagian besar tentara mengenakan "setelan boonie" serba hijau.
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Insinyur Angkatan Darat AS (ERDL) mengembangkan seragam kamuflase empat warna pada tahun 1948 yang terdiri dari warna hijau muda, hijau tua, coklat, dan hitam.
Penggunaan seragam terbatas, tetapi unit operasi khusus dan peleton pengintai meminta pakaian untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Terutama, Pasukan Khusus Angkatan Darat AS, SEAL Angkatan Laut AS, dan anggota MACV-SOG memperoleh pola " garis harimau " yang dihormati secara universal saat mereka melakukan operasi penetrasi dalam bersama rekan-rekan Vietnam Selatan mereka.
Pada masa Perang Dingin, pola kamuflase yang menjadi isu umum bagi seluruh militer AS adalah seragam M81 Woodland atau dikenal juga dengan Battle Dress Uniform (BDU).
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR