"Saya punya kemarin 2 ton garam, tapi habis karena banjir ke marin, air laut naik, kita rugi," kata Sukur.
Sukur menduga, garamnya tak kunjung terserap juga tak terlepas dengan akibat dari pandemi Covid-19.
Sukur mengaku pernah bergabung dengan tim petani garam, namun menurutnya hal itu tidak banyak membantu.
Sukur berharap, pemerintah bisa membantu petambak garam menyerap garam yang masih ada di gudang timnya.
Baca Juga: Begini Penjelasan Star Syndrome Bisa Jatuhkan Mentalitas dan Karier Pemain Sepakbola
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR