Intisari-Online.com - Militer pada Minggu mengatakan bahwa tentara Filipina menewaskan seorang pemimpin kelompok penculikan Abu Sayyaf.
Mereka kemudian menyelamatkan empat sandera Indonesia.
Para sandera Indonesia tersebut ditahan sejak tahun lalu.
Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr. mengatakan bahwa Majan Sahidjuan, alias Apo Mike, terluka parah dalam baku tembak dengan marinir pada Sabtu malam di kota Languyan di provinsi Tawi-Tawi selatan.
Baku tembak tersebut menyebabkanSahidjuan tewas.
Vinluan menggambarkan Sahidjuan sebagai dalang dalam beberapa penculikan oleh Abu Sayyaf, yang berbasis di Sulu dan juga terlibat dalam serangan bom dan pembajakan selama beberapa dekade.
Sejak 2014, mereka telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok Negara Islam.
“Kami senang bahwa semua sandera aman sekarang dan kami juga dapat menetralkan 'Apo Mike' yang terkenal kejam dan dua rekannya,” kata Vinluan, komandan Komando Mindanao Barat militer.
Sahidjuan termasuk di antara lima militan Abu Sayyaf yang pergi ke Tawi-Tawi dengan perahu dari Sulu, bersama empat korban penculikan mereka dari Indonesia Kamis lalu.
Perahu mereka terbalik setelah dihantam ombak besar, memberi pasukan pemerintah kesempatan untuk menyelamatkan tiga dari empat sandera.
Empat sandera tersebut yakni Arizal Kasta Miran (30), Arsad Bin Dahlan (41); dan Andi Riswanto (26).
Keempat, Mohd Khairuldin yang berusia 15 tahun ditemukan oleh pasukan pemerintah itu di desa yang sama tempat baku tembak itu terjadi.
Keempat sandera itu termasuk di antara lima orang Indonesia yang diculik oleh Abu Sayyaf pada 17 Januari tahun lalu di lepas pantai Tambisan di Malaysia.
Sayangnya, satu dari lima orang tewas saat mencoba melarikan diri.