Ketika asam lambung tinggi, maka ia bisa naik ke atas atau ke tempat lain.
Seperti rongga hidung, kerongkongan, dan paru-paru yang kemudian menjadi asma atau sesak napas.
Tidak hanya itu, asam lambung tinggi juga bisa menyebar hingga ke gigi serta tenggorokan, ini akan menyebabkan sinus dan pita suara menjadi serak.
Ketika asam lambung naik, itu dapat menyebabkan luka di dinding dalam kerongkongan.
Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka daerah yang terluka akan menjadi luas dan kemudian menyebabkan penyempitan di kerongkongan bawah.
Perlu Anda tahu, faktor penyebab terjadinya GERD serupa dengan maag yaitu lebih kepada gaya hidup dan pola makan.
Di antaranya seperti berat badan berlebih (obesitas), merokok, makanan pedas dan berlemak.
Serta gemar mengonsumsi minuman yang berkafein tinggi.
Meski demikian, penyakit refluks gastroesofagus tidak menimbulkan penyakit komplikasi yang fatal jika ditangani secara baik.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Hasan Maulahela, Sp. PD- KGEH dalam acara Sains Talk yang diadakan oleh Kompas.com.
Baca Juga: Sering Keliru, Ini Bedanya Penyakit Refluks Gastroesofagus dengan Maag
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR