Namun, pemimpin Turki yang bersikeras tidak banyak bicara tentang Sisi akhir-akhir ini, sambil mengurangi bahasanya pada berbagai urusan internasional.
Cavusoglu mengatakan pada Jumat (12/3/2021), bahwa Turki juga siap untuk meningkatkan hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), salah satu saingan terbesarnya di dunia Arab, selain Arab Saudi.
"Kami telah melihat lebih banyak pesan positif akhir-akhir ini dari Abu Dhabi," katanya.
"Kami tidak punya masalah dengan mereka, tapi mereka punya masalah dengan kami. Kami sekarang melihat pendekatan yang lebih moderat dari mereka," lanjutnya.
Hubungan Turki dengan Arab Saudi memburuk tajam setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul di Riyadh pada 2018.
Namun, Cavusoglu mengatakan pada Jumat (12/3/2021) bahwa Turki tidak memperlakukan kematian sebagai "masalah bilateral".
"Mereka mengubahnya menjadi masalah bilateral, tapi kami tidak pernah menuduh pemerintah Arab Saudi," terangnya.
Pengadilan Turki yang mengadili 26 tersangka Saudi in absentia atas pembunuhan Khashoggi pada bulan ini, menolak untuk mengakui laporan AS yang menyalahkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas pembunuhan tersebut.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR