Intisari-online.com -Menurunnya jumlah penduduk di Jepang menjadi masalah dunia modern yang penanganannya dilakukan cukup sensitif.
Kini, negeri Sakura menghadapi masalah lebih besar: ancaman punahnya kaum mereka.
Mengingat sejarah, Jepang punya cukup banyak pengalaman terkait kepunahan rakyatnya.
Salah satunya adalah karena serangan bom atom oleh Sekutu di penghujung Perang Dunia II itu.
Siapa sangka, ada festival yang dilestarikan sampai sekarang yang berkaitan dengan kelestarian penduduk Jepang.
Mengutip Medium, festival yang dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang ini adalah perayaan melestarikan kesuburan warganya.
Kanamara Matsuri, atau Festival Lingga Besi, adalah festival yang dilakukan pada Minggu pertama bulan April, di jalan Kawasaki, Jepang.
Ribuan warga datang menghormati roh Shinto di Kuil Kanayama, dengan aksesoris utama adalah imitasi alat kelamin pria.
Sosis penis, permen berbentuk penis, kostum berbentuk alat kelamin pria, dan parade alat kelamin itu membanjiri jalanan Kawasaki, Jepang.
Festival ini diformalisasikan sejak 1969 lalu tapi sudah mendarah daging di cerita rakyat dan keyakinan kuno Jepang.
Sejarah
Cerita rakyat Jepang menceritakan iblis yang hidup di dalam organ kewanitaan wanita muda.
Iblis tersebut dimotivasi oleh cinta, terobsesi dengan tidak boleh ada pria lain yang masuk ke tubuh wanita miliknya.
Kecemburuannya begiru kuat sampai pria muda harus mengalami penis mereka robek ketika mencoba berhubungan intim dengan wanita itu pada dua kesempatan.
Untuk melawan iblis yang obsesif itu, wanita mencari bantuan pandai besi terkenal, yang membuatkan lingga besi keramat untuk mematahkan gigi iblis, memperbolehkan wanita terbebas dari iblis itu selamanya.
Cara itu berhasil, dan untuk berterima kasih kepada roh yang mengkeramati lingga besi itu, lingga itu sampai kini dilestarikan di Kuil Kanayama, Kawasaki.
Tidak seperti agama konservatif, Shinto lebih terbuka dalam hubungan badan dan simbol sensual.
Kuil Kanayama dulunya dibangun untuk tempat warga berdoa atas kesuburan dan kehidupan menikah yang lebih terpenuhi.
Dari abad ke-17 sampai 19, pekerja seks dari rumah bordil seluruh Jepang pergi ke kuil itu dan berdoa perlindungan dan kesembuhan dari penyakit menular seksual.
Festival kesuburan Kanamara Matsuri fokus dalam proses tiga kuil yang bergerak.
Kuil pertama dinamakan Kanamara Mikoshi, yang merupakan kuil tertua.
Kuil ini jadi rumah lingga kayu di dalam kotak persegi dan atap.
Di antara para kerumunan, ada juga yang temukan Kanamara Boat Mikoshi, kuil yang bisa bergerak berisi lingga besi gelap bersinar dengan kuil berbentuk seperti kapal.
Kuil ketiga adalah Elizabeth Mikoshi, berisi penis raksasa berwarna merah muda yang didonasikan oleh kelompok berpakaian silang di Kawasaki.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Menghilangkan Kutil Kelamin Dengan Cepat, Catat Ya!
Selama festival tersebut, lingga itu dibawa oleh anggota kelompok pakaian silang tersebut.
Kini bahkan yang bukan anggota kelompok tersebut bisa membawa kuil legendaris itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini