“Biasanya orang yang tiap hari minum bir adalah orang-orang yang padat kantongnya,” terang Djaja.
Selama masa ini, permintaan bir di Jakarta terus meningkat.
Selain itu, muncul pula desakan untuk menginovasi rasa bir.
Riset pun dilakukan dengan menggunakan jagung sebagai pengganti beras.
Baca Juga: Ingin Legalkan Arak Bali, Gubernur Bali: Masak Bir Boleh tapi Arak Tidak Boleh?
“Hasilnya sangat memuaskan karena jagung tidak mengurangi kualitas bir,” ungkap Djaja.
Selain Anker, pabrik bir di Jakarta juga memproduksi bir hitam Tjap Srimpi yang mengandung karamel.
Popularitas bir ini cukup luas dan sering muncul di iklan-iklan media massa.
Saat Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pabrik bir Budjana Yasa diambil alih oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Demi Selamatkan Nyawanya, Dokter Tranfusikan 15 Kaleng Bir ke Perut Pasien Ini, Ini Alasannya
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR