Namun ini sebenarnya terjadi pada bulan September dan Oktober 2013.
Itu terjadi ketika 267 tentara bayaran Rusia yang bernama "Korps Slavonik", disewa untuk melawan pemberontak Suriah.
Bos memberi tahu mereka bahwa misi itu telah diketahui oleh Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) dan Presiden Suriah, Bashar al Assad, mempekerjakan mereka untuk melindungi ladang minyak.
Setibanya di Suriah, tentara bayaran diberi tahu bahwa majikan mereka adalah perorangan, bukan pemerintah Suriah.
Selain itu, senjata yang akan diberikan kepada mereka, termasuk tank T-72, diganti dengan tank kuno yang tidak bisa jalan dan hanya memiliki senapan mesin.
Juga, mereka segera mengetahui bahwa alih-alih menjaga ladang minyak, mereka malah diminta untuk merebutnya kembali dari para jihadis.
Alhasil misi itu berantakan selama pertempuran pertama, dan Rusia melarikan diri dari zona perang.
Namun, ketika mereka mendarat di Rusia, FSB yang mereka pikir menyetujui rencana tersebut menyangkal informasi apa pun terkait misi rahasia itu.
Bahkan bos mereka dianggap bertanggung jawab atas misi itu.
Terdengar mengerikan? Tidak juga!
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR