Advertorial
Intisari-online.com - Salah satu hal paling menakutkan dari kematian adalah, seorang yang belum mati divonis telah mati, lalu dibukur jauh di dalam tanah.
Hal ini mungkin terdengar gila, dan mengerikan namun hampir jarang sekali hal semacam ini terjadi.
Akan tetapi seorang penulis terinspirasi dari Jan Bondeson, yang menulis kisah ini untuk buku "Buried Alive: The Terrifying History of Our Primal Fear"
Buku tersebut terbit tahun 2001, yang menceritakan kasus seorang yang meninggal bangkit dari kematiannya.
Wanita tersebut diceritakan telah meninggal dunia karena kejang, namun kemudian hidup kembali saat dirinya tengah dimakamkan.
Hal ini membuat suasana duka di pemakaman itu berubah menjadi horor, karena orang yang sudah meninggal bisa bangkit dari kematian dan membuka peti matinya sendiri.
Setelah dia bangun dari kematiannya, yang lebih mengejutkan adalah ia bisa hidup selama bertahun-tahun kemudian.
Lantas bagaimanakan kisahnya, dan bagaimana bisa hal tersebut terjadi?
Menurut Eva.vn, wanita dalam cerita tersebut adalah Essie Dunbar, seorang wanita berusia 30 tahun.
Pada musim panas tahun 1915, Dr DK Briggs di Kota Blackville Carollina Selatan, AS, dipanggil untuk menemui seorang wanita kulit hitam, Essie yang menderita epilepsi parah.
Setelah itu, Dr. Briggs tidak menemukan tanda kehidupan pada Essie dan menyatakan dia telah meninggal dunia.
Jenazah Essie kemudian ditempatkan di peti mati kayu, dan dijadwalkan akan dimakamkan pukul 11 pagi keesokan harinya.
Keluarga dan kerabat Essie pun kemudian berkumpul di rumah duka, untuk menghadiri prosesi pemakamannya.
Upacara pemakaman berlangsung lama, dengan 3 pendeta bergiliran mengisi acara pemakaman itu.
Tak hanya itu, pemakaman menjadi lebih lama karena menunggu adik Essie yang belum datang, tetapi ingin melihat wajah kakaknya untuk terakhir kali.
Karena tak kunjung datang, Essie pun segera ditempatkan di kuburan sedalam 2 meter.
Namun, beberapa menit setelah peti mati itu letakkan, adik Essie muncul.
Untuk menyaksikan wajah kakaknya sekrup pada peti mati itu di buka, dan tanpa diduga, Essie membuka peti mati mati.
Kemudian dia tersenyum dan duduk di tengah pemakaman itu sehingga membuat banyak pelayat ketakutan.
Ketiga pengkhotbah itu juga sangat kaget, saking takutnya banyak pelayat berdesak-desakan, hingga ada yang jatuh ke dalam kuburuan.
Satu orang mematahkan tiga tulang rusuk dan dua lainnya kabur karena ketakutan.
Semua pelayat termasuk saudara Essie ketakutan, mengira Essie adalah hantu jadi mereka berteriak dan lari.
Semua orang makin gelisah ketika Essie keluar dari kuburan dan mengejar mereka hingga ke kota.
Namun, sejak insiden itu Essie masih hidup bahkan sampai bertahun-tahun, meski dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Mereka mengira bahwa Essie adalah zombie yang kembali dari kematian.
Sejak saat itu kisah Essie tersebar di mana-mana, meski ada beberapa fakta mengejutkan di balik kematiannya.
Menurut Snopes, kisah soal kematian Essie muncul beberapa dekade lalu, tetapi tidak ada bukti kuat tentangnya.
Penulis Jan Bondeson mengatakan, kisah Essie populer karena kabar lokal dari mulut ke mulut, tentang kisah seorang wanita yang bangkit dari peti petinya tahun 1955.
Faktanya, Essie Dunbar meninggal pada 22 Mei 1962 dan artikekel kematian tahun 1955, adalah kesalahan dokter yang salah menganalisis kematian Essie.
Essie masih hidup hingga 40 tahun kemudian, dan kematiannya disebarkan oleh banyak tetua di kota.
Kemudian artikel itu dicetak ulang secara velbal di sejumlah makalah antara 1950-an, 1960-an, hingga 1980-an.
Seiring berjalannya waktu, kisah ini diragukan banyak yang percaya kisah ini hanya cerita lisan yang dibuat-buat atas imajinasi manusia.