Laporan terbaru mengatakan, banyak negara-negara yang tidak puas dengan peralatan tempur yang dibeli dari China.
Melansir Eurasian Times, banyak peralatan rusak di China yang dikemas ulang kemudian dijual kembali oleh China, dalam kesepakatan komersial.
Negara-negara dari Afrika banyak yang telah menjadi korbannya, misalnya Kenya yang membeli Pengangkut Personil Lapis Baja VN-4 Tiongkok (APC).
Tetapi dilaporkan memiliki sejumlah cacat mekanis, yang menyebabkan kematian yang tidak menguntungkan dari beberapa tentara Kenya saat mencoba uji tembak.
Negara Afrika lain, Aljazair menyaksikan sejumlah kecelakaan yang melibatkan drone CH-4 UCAV Tiongkok dalam enam tahun terakhir.
Jordan bahkan memiliki pengalaman yang sangat pahit karena terpaksa menjual drone CH-4 UCAV China setelah mereka gagal dalam semua parameter yang diperlukan militernya.
Dinamai ulang sebagai BNS Joyjatra dan BNS Nobojatra, keduanya mengalami cacat dan tidak terpakai.
Pada 2020, pihaknya mengamankan dua fregat 053H3 Tiongkok, diubah menjadi BNS Umar Farooq dan BNS Abu Ubaidah.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR