Intisari-Online.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya menyediakanakses jaringan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan digital.
Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, upaya ini dilakukanuntuk memberi dukungan padapelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ultra mikro (Umi)agar dapat memasarkan produk dalam negeri secara online.
"Kita akan bekerja keras untuk memastikan internetlinkratio danclose digital divideatau memperkecil disparitas antarwilayah Indonesia," ujar Johnny dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/2/2021).
Menurut Johnny, saat initerdapat kurang lebih 64 juta usaha yang telah berkembang dan akan diarahkan untuk memasuki dunia digital.Akselerasi transformasi digital ini ditargetkan bisa selesai pada 2022.
"Harapan kita pada 2022 nanti,onboardingUMKM akan tersebar merata sampai di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia,” ujar Johnny.
Baca Juga: Kominfo Umumkan Hasil Seleksi Dewas LPP-RRI, Ini 15 Nama yang Lolos
Demi memperkecil disparitas tersebut infrastruktur digital terus dibangun. Pemerintah pun sedangmembangun High Throughput Satelite yang ditargetkan bisa mengorbit pada 2023.
Satelit ini akan membantu meningkatkan kecepatan jaringan internet speed di 150.000 titik layanan publik seluruh Indonesia.
"Kita mendukung peningkatan peran dari UMKM danUmi yang saat ini sekitar 60 persen terhadap gross domestic product (GDP) Indonesia. Kita tingkatkan dan mendorong agar menjangkau pasar yang lebih luas," ujar Johnny.
Upaya untuk memperkecil disparitas akses internet juga merupakan upayaKemenkominfodalam mendukungkampanye-kampanye pemerintah untuk mempromosikan produk UMKM danUmi secara online. Misalnya saja seperti kampanye Beli Kreatif Danau Toba
Beli Kreatif Danau Toba yang diresmikan olehJoko Widodo secara virtual pada Sabtu, (20/2/2021) menjadi salah satu kampanye yang diselenggarakan untuk mendorong produk-produk UMKM dan Umi agar dikenal luas.
Kampanyeinimerupakan bagian dariGerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 untuk mendukung usaha lokal di tengah pandemi Covid-19.
Produk UMKM dan Umi dapat dibeli secara online
Gelaran Beli Kreatif Danau Toba menghimpun UMKM dan Umi dari Sumatera Utara. Salah satunya, Koperasi Kopi Cimata Makmur Sumatera Utara yang beranggotakan petani dan pengolah kopi dari Dairi, Medan.
Baca Juga: Tanggapi Pasal Karet UU ITE, Menkominfo Dukung Pembuatan Pedoman Penafsiran
Johnny menilai, tingginyapotensi pariwisata dan wisatawan domestik ke Danau Toba menjadi latar belakangpemilihan tema Beli Kreatif Danau Toba.
Di samping itu, Johnny mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memasarkan produk kopi lokal ke pasar yang lebih luas.Pandanganini ia peroleh usai kunjungan kerjanya ke beberapa negara di Eropa.
Baca Juga: Aplikasi Clubhouse Berpotensi Diblokir, Begini Penjelasan Kominfo
“Saat berkunjung ke London dan Frankfurt, produk kopi Indonesia telah menjuarai kontes kopi dunia. Ternyata itu datang dari Flores dan Sumatera. Jadi, kopi tidak sekedar aroma dan rasa, tapi dia representasi Indonesia di arena dunia," ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendukung produkunggulan lokal agar siap menghadapi dunia digital dan menembus pasar mancanegara.
Acara peluncuran ini ditayangkan langsung melalui akun YouTube Kemenparekraf sertaplatform e-commerceShopee, JD.ID, Bhinneka.com, Blibli.com, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Grab Indonesia. Selain itu, tayangan juga disiarkan langsung melalui akun Instagram @pesonaid_ travel.
Adapun pembukaan kampanye ini dihadiri olehMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Arif Sudarto Tri Nugroho, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (Idea) Bima Laga, serta pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten Sumatera Utara.
Selainitu, hadir pulaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sutarno.