Di sana, Pu Yi dikenal dengan identitas sebagai Tahanan No 981 dan bertugas merawat kebun sayur milik penjara.
Pu Yi menghabiskan nyaris sepuluh tahun hidupnya di Pusat Manajemen Penjahat Perang Fushun di Provinsi Liaoning dari tahun 1950 hingga 1959.
Setelah beberapa tahun menjalani masa "rehabilitasi" Pu Yi diterima sebagai seorang komunis sejati dan menjadi warga negara Cina. Dia pun secara resmi diampuni.
Pu Yi bekerja paruh waktu sebagai asisten tukang kebun di kebun raya Beijing dan pada tahun 1962 menikahi istri kelima dan terakhirnya.
Istri terakhir Pu Yi bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit.
Di akhir hidupnya, Pu Yi kerap dipamerkan kepada para pejabat asing yang berkunjung ke China untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka.
Pu Yi meninggal dalam keadaan sebagai rakyat biasa karena kanker ginjal pada usia 61 di tahun 1967. (Aditya Jaya Iswara)
Baca Juga: Temui Kubilai Khan: Prajurit Mongol, Penunggang Kuda, Pemburu, dan Kaisar yang Kuat
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR