Intisari-online.com - Pada awal tahun 2020 lalu, dunia digegerkan dengan munculnya wabah Covid-19 dari kota Wuhan, China.
Wabah ini menyebar ke seluruh dunia, dan hingga kini masih belum mengalami tanda penurunan.
Namun, sebagian besar negara di dunia, mengaku telah menemukan vaksin untuk melawan virus corona ini.
Tetapivaksin tersebut belum didistribusikan secara menyeluruh, yang artinya tujuan menciptakan kekebalan atas Covid-19 belum sepenuhnya merata.
Kini masalah Covid-19 belum kelar, ada sebuah pemberitaan munculnya penyakit baru nan misterius.
Menurut Daily Mail, Selasa (9/2/21), penyakit itu muncul di Tanzania menyebabkan kepanikan pejabat dan masyarakat setempat.
Penyakit aneh itu menyebabkan penderitanya mengalami muntah darah, kemudian meninggal dunia.
Felista Kisandu, direktur medis di distrik Chunya, di Mbeya, Tanzania mengatakan sudah ada 50 kasus orang dengan penyakit aneh ini.
Para pasien muntah darah, dan 15 pasien meninggal dunia setelah mengalami gejala muntah darah tersebut.
"Infeksi aneh terkonsentrasi di satu area," kata Kisandu.
"Para pasien muntah darah dan meninggal jika mereka tidak sampai di rumah sakit tepat waktu," tambah Kisandu.
Sebelumnya, Kisandu mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu bahwa pasien dengan penyakit aneh, kebanyakan pria.
Mereka sebagian besar memiliki masalah perut dan disarankan untuk menghindari merokok atau minum alkohol.
Menurut Kisandu, seorang ahli kimia terkemuka di pemerintahan ditugaskan untuk memeriksa sampel darah pasien dan air tempat tinggal mereka.
Tujuannya untuk menentukan apakah ada tanda-tanda keracunan merkuri.
Menurut Anadolu, deklarasi wabah aneh yang diungkapkan Kisandu membuat masyarakat sekitar tempat kasus tersebut tertular menjadi bingung.
Dorothy Gwajima, Menteri Kesehatan Tanzania, menyatakan tidak ada tanda-tanda wabah penyakit aneh.
Sehingga ia meminta agar pekerjaan Kisandu ditangguhkan selama 10 hari karena "kebingungan yang tidak perlu di masyarakat".
Menteri wanita mengatakan bahwa Kisandu melanggar Undang-Undang Kesehatan Masyarakat tahun 2019, yang mengatur pemberitahuan wabah.
Ibu Gwajima meminta untuk membentuk dewan medis untuk menyelidiki penyebab penyakit aneh tersebut, tetapi ia menolak klaim tentang penyakit baru di daerah tersebut.
Pada tahun 2018, penyakit serupa muncul di Tanzania yang menyebabkan demam, muntah, dan gangguan pencernaan.
Saat ini Kisandu ditangguhkan dari pekerjaanya, sementara penyakit ini masih dalam penyelidikan.