Pasalnya ketika Jenghis Khan meninggal ia masih berada di puncak kekuasaan, dihormati oleh bawahannya, dan dirawat dengan baik oleh para pelayanannya.
Kisah tersebut yang akhirnya menarik perhatian peneliti lebih lanjut.
Nah, untuk mengungkap kematian penguasa ini, peneliti kemudian fokus mempelajari The History of Yuan, sebuah teks sejarah yang dibuat selama Dinasti Ming di China.
Karya tersebut menyebut dari 18 Agustus hingga 25 Agustus 1227, selama operasi militer terakhir Jenghis Khan melawan Xia Barat, dia merasa tak enak badan dan demam.
Baca Juga: Pecinta Sekaligus Petarung, Ini 5 Fakta Genghis Khan yang Mengejutkan
Ia meninggal delapan hari kemudian setelah serangan penyakit itu.
Kemudian peneliti menggunakan informasi penyakit yang didertita pasukan Mongol dan musuh saat itu serta pengetahuan modern tentang awal mula penyakit menular.
Peneliti pun menemukan bahwa gejalanya cocok dengan wabah pes yang lazim di era itu.
Meski begitu peneliti mengakui bahwa studi ini cukup terbatas karena kurangnya akses ke tubuh Jenhis Khan akibat situs pemakamannya yang masih belum diketahui.
Baca Juga: Nyaris Jadi Malaikat Maut Genghis Khan, Jenderal Ini Malah Jadi Pengabdi Setia
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR