"Kita akan menangkap UBL”
Sejak Tragedi 11 September, satuan-satuan tempur di luar negeri diintensifkan untuk memerangi terorisme. Kami tak hanya menggempur kekuatan-kekuatan Taliban di Afghanistan dan sebagian Pakistan, intelijen pun meningkatkan pelacakan terhadap Osama bin Laden.
Sampai tahun 2007, saya sudah menjalani lima misi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Misi keenam adalah Provinsi Khost di Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan untuk memburu anggota Al Qaeda dan Taliban. Juga Osama.
Sebuah serangan pada tahun itu gagal, karena informasi intelijen yang katanya “100%” ternyata tidak tepat. Kami harus bekerja lebih keras.
Memasuki tahun 2011, Tanduk Afrika bergolak. Mesir ganti pemerintahan, Libya dilanda revolusi. Di Asia, Suriah juga menjadi titik panas, sementara Afghanistan juga tak bisa dilepaskan. Irak pun tetap bergejolak, banyak kepentingan Amerika terancam.
Saya mestinya libur musim semi ketika sebuah panggilan dari Mabes AL di Virginia Beach membatalkannya. Di sebuah ruangan yang disebut Sensitive Compartmented Information Facility, atau SCIF (diucapkan “skif ”), saya bertemu beberapa teman lama seperti Walt, Charlie, dan Tom, instruktur saya di Green Team dulu.
Hampir 30 orang semuanya. Sedikit penjelasan dari pimpinan, kemudian diakhiri dengan perintah agar kami segera memulai latihan di sebuah tempat di Karolina Utara.
Sebagian besar dari kami terbiasa dengan tugas mendadak. Tapi latihan dengan ketidakjelasan, rasanya baru kali itu. Tak ada bahan persiapan – senjata, peralatan, bahan peledak. “Berapa lama latihan nanti?” seseorang bertanya.
“Tidak jelas. Yang pasti dimulai hari Senin,” jawab orang lain.
Saya baru mau bertanya ketika Tom melihat saya dan menggelengkan kepala. Saya pun membatalkan niat. “Kita akan sama-sama tahu hari Senin,” kata Tom.
Setiap orang memiliki dugaannya. Ada yang mengira akan ke Libya, ke Suriah, bahkan ke Iran.
“Kita akan menangkap UBL,” kata Charlie. Ia pun menduga-duga.
Karena tak ada standar internasional untuk terjemahan bahasa Arab ke Inggris, kami menggunakan ejaan ala FBI dan CIA untuk Osama, yaitu Usama bin Laden, disingkat UBL. Dan pada kesempatan kumpul pertama di hari Senin, dugaan Charlie terbukti.
“Di mana intelijen menemukannya?” saya bertanya.
“Pakistan.”
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR