Kabar Gembira, dari Hasil Uji Klinis Simpulkan Vaksin Covid-19 Sinovac Hasilkan Respon Kekebalan pada Lansia

K. Tatik Wardayati

Editor

Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona.

Intisari-Online.com – Sudah hampir satu tahun sejak pandemi virus corona melanda dunia, bahkan tanah air kita.

Kabar baiknya, vaksin Covid-19 pun sudah diproduksi dan mulai diberikan terutama kepada para tenaga kesehatan atau mereka yang berhubungan langsung dengan publik.

Vaksin Covid-19 yang diberikan di Indonesia adalah produksi dari Sinovac.

Vaksin virus corona buatan Sinovac menimbulkan respons kekebalan humoral pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas, mengacu hasil terbaru dari uji klinis Fase I dan II.

Baca Juga: Ragukan Penggunaan Vasin Hingga Meminta Jarak Sosial Dihentikan, Jair Bolsonaro Sebut Covid-19 Tidak Akan Berakhir, Meminta Manusia Hidup Berdampingan dengan Virus Ini

Melansir Global Times, Hasil uji klinis Fase I dan II dari vaksin Sinovac terhadap orang dewasa berusia 60 tahun ke atas terbit di jurnal medis Lancet pada Rabu (3/2).

Sinovac mengklaim, itu merupakan laporan pertama dari vaksin virus corona mereka yang diuji coba kepada orang dewasa yang lebih tua berusia 60 tahun ke atas.

Kemanjuran vaksin biasanya berkurang pada orang dewasa yang lebih tua karena penuaan kekebalan.

Tetapi, hasil uji klinis menunjukkan, vaksin Sinovac bisa menoleransi dengan baik dan imunogenik alias menghasilkan respons kekebalan tubuh pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas. Serta, respons antibodi terhadap virus corona baru tidak berkurang pada populasi ini.

Baca Juga: Duterte Sebut Vaksin Covid-19 Akan Lebih Efektif Jika Disuntikkan di Pantat, Para Ahli Justru Ungkap Ada Risiko Mengerikan Ini Jika Nekat Melakukannya

Efek samping vaksin Sinovac

Dan, pada Rabu (3/2), permohonan Sinovac untuk peluncuran vaksin mereka bertajuk CovonaVac bagi pasar bersyarat telah mendapat persetujuan dari regulator obat China.

Persetujuan itu menjadi langkah maju yang besar dalam produksi vaksin untuk penggunaan publik.

Vaksin Sinovac mendapat lampu hijau untuk penggunaan darurat di China pada Juli 2020 dan telah diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat tertentu.

Feng Duojia, Presiden Asosiasi Industri Vaksin China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (4/2), data uji klinis fase III dan persetujuan dari otoritas dibutuhkan, sebelum vaksinasi terhadap orang tua.

Sinopharm kemungkinan akan mengumumkan data uji klinis tahap III lebih awal dari Sinovac, karena yang pertama memperoleh persetujuan pasar bersyarat.

Baca Juga: Diklam Ampuh ‘Lumpuhkan’ Covid-19, Nyatanya Setelah Uji Coba, Vaksin Novavax pun Tidak Bisa Digunakan untuk Varian Baru Virus Corona di Afrika Selatan

Feng mengatakan, kedua perusahaan farmasi tersebut kemungkinan akan mengumumkan data uji klinis fase III terhadap kelompok lansia dan anak-anak di sekitar Tahun Baru Imlek.

Menurut laporan Lancet, Sinovac melakukan uji klinis fase I dan II pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas di Renqiu, Provinsi Hebei, China Utara.

Sebanyak 72 peserta dengan usia rata-rata 65,8 tahun terdaftar dalam uji klinis tahap I. Sedang pada uji klinis tahap II, Sinovac merekrut 350 peserta dengan usia rata-rata 66,6 tahun.

Efek samping yang muncul adalah ringan atau sedang. Yang paling seringadalah nyeri di tempat suntikan yang terjadi pada 39 peserta dan demam yang dialami 14 orang.

Sebagian besar reaksi itu terjadi dalam tujuh hari setelah vaksinasi, dan peserta pulih dalam waktu 48 jam. (S.S. Kurniawan)

Baca Juga: Seorang Relawan Uji Vaksin Covid-19 Sinopharm di Peru Meninggal Dunia, Rupanya Ini yang Jadi Penyebabnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait