Intisari-Online.com - Di era pandemi virus corona (Covid-19) seperti sekarang ini, para petugas medis menjadi orang yang bertugas di garis depan untuk mengobatinya.
Namun itu tidak mudah.
Alasannya karena ada banyak hoaks atauteori konspirasi berbahaya yang bermunculan selama pandemi ini.
Nah, melihat hal ini, seorang doktergaris depan telah memperingatkan teori konspirasi berbahaya yang menyebar di Birmingham, Inggris.
Khususnya selama fase pandemi terburuk ini.
Dilansir dari metro.co.uk pada Selasa (2/2/2021),Dr Sharjeel Zafar Kiani mengatakan rumah sakit di kotanya memiliki jumlah kasus virus vorona tertinggi di negara itu.
Padahal tingkat infeksi turun karena dampak penguncian nasional.
Dokter pengobatan akut tersebut mengatakan pasien lebih muda lebih banyak daripada selama gelombang pertama.
Dan bagian tersulit adalah memindahkan orang ke perawatan intensif.
Ini karena dia tahu, ada kemungkinan bahwa pasien tersebut tidak akan selamat.
Oleh karenanya, dia mendesak anggota komunitas Muslim khususnya untuk mengabaikan informasi yang salah dan teori konspirasi tentang vaksinasi Covid yang telah menyebar seperti 'api' di media sosial.
Dr Kiani, anggota dari British Islamic Medical Association (BIMA), telah bekerja di West Midlands sejak 2016.
Dan saat ini berada di rumah sakit NHS besar yang melayani kota tersebut.
Berita palsuyang beredar termasuk mitos bahwa vaksin Pfizer / BioNTech mengandung produk hewani non halal.
Itu langsung membuatnya frustasi.
"Sungguh membuat frustrasi melihat berapa banyak teori konspirasi bermunculan di media sosial."
"Teori konspirasi tampaknya telah menyebar seperti api," kataDr Kiani.
"Mereka mempermainkan kecemasan dan ketakutan orang-orang serta ketidakpercayaan orang-orang terhadap industri farmasi dan ilmu kedokteran."
"Teori konspirasi, bersama dengan informasi yang salah, menyebabkan kerugian."
"Ini karena ada anggota masyarakat yang sangat rentandan membutuhkan vaksin ini."
"Oleh karenanya, saya meminta semua oranguntuk mendengarkan para ahli di bidangnya."
Dr Kiani berbicara setelah dokter Birmingham lainnya, Wasim Mir, mendesak komunitas Muslim untuk menggunakan vaksin.
"Kami semua mendengar tentang gelombang kedua yang datang dan awalnya saya pikir gelombang itu mungkin datang lebih cepat."
"Ini karena percampuran sosial setelah pembatasan dilonggarkan di musim panas," jelasDr Kiani.
"Tapi Januari adalah bulan terburuk yang pernah saya lihat."
"Saya lulus tahun 2012 dan belum pernah melihat pasien sakit sebanyak yang saya lihat di bulan Januari."
"Sebagai gambaran, dalam pengobatan akut kita biasanya berbicara dengan perawatan intensif tentang satu pasien sehari atau satu pasien setiap dua hari."
"Saat ini, kami terus-menerus menelepon untuk perawatan intensif, memberi tahu mereka bahwa kami memiliki lebih banyak pasien untuk dikirim."
"Yang lebih mengejutkan adalah berapa banyak orang berusia 30, 40, dan 50 tahun yang kami lihat membutuhkan perawatan intensif."
"Banyak dari pasien ini menjalani kehidupan normal tanpa kondisi kesehatan yang mendasarinya."
"Kami tidak pernah sehebat kami bulan ini," tutupnya.