Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) membuat panik seluruh dunia.
Belum usai konflik dengan Iran dan China, kini negara adidaya itu berani memasuki wilayah Laut Hitam.
Dilaporkandua kapal perusak Amerika Serikat (AS), USS Porter dan USS Donald Cook, memasuki perairan itu.
Akibatnya Rusia tak terima dan mencoba menekan pihak militer AS.
Bahkan militer Rusia mengirim kapal fregat Admiral Makarov untuk melakukan latihan yang kompleks di Laut Hitam.
"Kapal fregat Admiral Makarov menemukan target udara tiruan dan mengerahkan gangguan aktif dan pasif menggunakan langkah-langkah peperangan elektronik," kata Armada Laut Hitam Rusia dalam pernyataan Jumat (29/1/2021), seperti dikutipTASS.
Selain itu, awak kapal fregat Admiral Makarov mempraktikkan pengendalian kerusakan dan tindakan pertahanan.
Tahap pelatihan selanjutnya akan melibatkan divisi pertahanan rudal pesisir Bastion.
Pada Kamis (28/1/2021), Armada Laut Hitam Rusia melacak USS Porter, kapal perusak AS, yang memasuki Laut Hitam.
Sebelumnya, pada 23 Januari, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia melaporkan, Armada Laut Hitam melihat kapal perusak AS, USS Donald Cook, memasuki Laut Hitam.
Sebelumnya kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke tersebut mengunjungi Laut Hitam pada 23 November tahun lalu.
Armada Laut Hitam Rusia juga melacak pergerakannya.
Latihan sistem rudal pertahanan pesisir
Menyusul keberadaan USS Donald Cook, Armada Laut Hitam Rusia menggelar latihan militer sistem rudal pertahanan pesisir bergerak, Bastion.
Armada Laut Hitam Rusia mengatakan, latihan berlangsung di wilayah Krimea yang berada di Laut Hitam.
Pasukan melakukan latihan tembakan sistem rudal anti-kapal tersebut.
"Batalion Bastion melakukan serangkaian tugas dan latihan standar dalam kondisi lapangan," kata Armada Laut Hitam Rusia dalam pernyataan Kamis (28/1), seperti dilansirTASS.
Pada fase latihan batalion Bastion berikutnya, pasukan sistem rudal pertahanan pesisir bergerak akan melatih kerjasama dengan kapal fregat Armada Laut Hitam Rusia.
Menurut Armada Laut Hitam Rusia, sebanyak 15 kendaraan peluncur Bastion dan 100 tentara terlibat dalam latihan tersebut.
Sistem pertahanan pesisir bergerak Bastion yang dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Oniks resmi bergabung dengan militer Rusia pada 2010 lalu.
Menurut International Institute of Strategic Studies, Angkatan Laut Rusia memiliki 40 sistem pertahanan pesisir bergerak Bastion.
Satu batalion Bastion mampu mempertahankan lebih dari 600 pantai.
Sedang rudal Oniks memiliki jangkauan hingga 500 kilometer, dengan membawa hulu ledak seberat 200–250 kilogram, untuk menghancurkan kapal perang musuh.
(kontan.co.id)