Biasanya, dokter melaporkan magnet yang terjebak di dalam saluran pencernaan daripada tenggorokan; kasus obstruksi tenggorokan ini tampaknya hanya yang keempat dalam literatur medis.
Dalam kasus anak laki-laki tadi, dokter menggunakan teleskop kecil dan fleksibel (atau "teropong") untuk melihat bagian belakang tenggorokan, termasuk laring (kotak suara).
Mereka melihat dua manik-manik berwarna yang saling bermagnet, tetapi di sisi berlawanan dari lipatan selaput lendir di dekat bagian belakang lidah.
Anak laki-laki itu dilarikan ke ruang operasi, di mana dokter memasukkan penjepit logam agar mereka bisa memegang magnet.
Tapi kemudian, magnet menjadi tertarik pada penjepit dan menempel pada instrumen, kata laporan itu.
Namun, dokter berhasil melepas magnet, dan bocah itu tidak mengalami cedera.
Karena bocah itu masih memiliki empat manik magnet di saluran pencernaannya, dia tinggal di rumah sakit semalaman untuk observasi.
Dia tidak mengalami sakit perut dan bisa makan dengan normal, jadi dia diizinkan pulang keesokan harinya.
Tiga hari kemudian, bocah itu mengeluarkan empat magnet di bangkunya, menurut orangtuanya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR