Wabah di seluruh dunia pada akhirnya akan merenggut sekitar 15 juta jiwa sebelum mereda pada 1950-an.
Sebagian besar kerusakan terjadi di China dan India, tetapi ada juga kasus yang tersebar dari Afrika Selatan hingga San Francisco.
Meskipun memakan banyak korban, Pandemi Ketiga menyebabkan beberapa terobosan dalam pemahaman dokter tentang wabah pes.
Pada tahun 1894, seorang dokter yang berbasis di Hong Kong bernama Alexandre Yersin mengidentifikasi basil Yersinia pestis sebagai penyebab penyakit tersebut.
Beberapa tahun kemudian, dokter lain akhirnya memastikan bahwa gigitan kutu tikus adalah cara utama penyebaran infeksi ke manusia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR