Memanas Lagi, Israel Lancarkan Agresi Udara: 'Ini Adalah Korban Tewas Terbesar dari Serangan Israel di Suriah'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Israel Dilaporkan Serang Suriah Lagi, Dicegat Sistem Pertahanan Udara. (ilustrasi)
Israel Dilaporkan Serang Suriah Lagi, Dicegat Sistem Pertahanan Udara. (ilustrasi)

Intisari-Online.com - Keadaan kembali menegang dengan Israel yang menyerang melalui serangan udara.

Sistem pertahanan udara Suriah pun dikabarkan menahan serangan udara Israel pada Jumat (22/1/2021) pagi waktu setempat.

Serangan tersebut terjadi di Provinsi Hama.

Suara ledakan juga terdengar di sana.

Baca Juga: Saking Sulitnya Pelatihan untuk Pasukan Khusus Terbaik di Dunia yang Satu Ini, Hanya Sedikit yang Mampu Selesaikan Pendidikannya

Beberapa tahun terakhir, Israel memang kerap kali melakukan serangan udara terhadap sejumlah wilayah Suriah sebagaimana dilansir dari Reuters.

Israel kerap menyebut serangan udara yang mereka lancarkan menyasar fasilitas militer milik Iran atau fasilitas milik Hezbollah Lebanon yang didukung Teheran.

Seorang sumber militer mengatakan kepada media pemerintah, serangan udara tersebut berasal dari arah Kota Tripoli di Lebanon.

"Sekitar pukul 04.00, musuh Israel melancarkan agresi udara dengan rentetan rudal yang datang dari arah kota Tripoli di Lebanon, yang mengarah ke beberapa sasaran di sekitar Provinsi Hama," lapor media pemerintah Suriah, mengutip sumber militer.

Baca Juga: Ramah dan Murah Senyum, Perempuan Belanda Ini Jualan Mi Ayam di Yogya Seharga Rp 7.000 Semangkuk, Ini Alasan Tak Mau Pakai Cita Rasa Belanda

“Pertahanan udara kami menghadapi rudal musuh dan menjatuhkan sebagian besar dari rudal-rudal itu,” imbuh sumber tersebut.

Di sisi lain, militer Israel menolak berkomentar terkait kabar serangan tersebut.

Dalam pernyataan sebelumnya, Israel menggambarkan serangan terhadap Suriah diperlukan untuk melindungi front utaranya dari Iran.

Sebelumnya, Israel juga melancarkan serangan udara terhadap Suriah pekan lalu dan menewaskan 57 pasukan Suriah dan sekutu milisi yang didukung Iran.

Baca Juga: Indonesia Jadi Militer Terkuat di Asia Tenggara, Ternyata Nomor Duanya Adalah Negara Ini, Malaysia JustruTertinggal Jauh di Urutan Ini

Serang itu disebut sebagai serangan paling mematikan sejak dimulainya konflik.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) melaporkan pada Rabu (13/1/2021) bahwa telah terjadi serangan malam terhadap depot senjata dan titik militer.

Serangan itu menewaskan 14 pasukan rezim Suriah, 16 pasukan milisi Irak, dan 11 anggota Afghanistan dari Brigade Fatimiyah pro-Iran.

Sementara itu, ada 16 orang lainnya yang tewas dalam serangan itu masih belum jelas status kewarganegaraannya.

Baca Juga: Weton Paling Sakti; Keistimewaan Pasaran Pahing, Wadah Cinta Kasih!

"Ini adalah korban tewas terbesar dari serangan Israel di Suriah," kata Kepala Observatorium Suriah untuk (HAM), Rami Abdul Rahman kepada AFP.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengatakan Israel melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Albu Kamal dalam serangan itu.

Baca Juga: Disimpan di Bawah Tanah Amerika dan Akan Digunakan Jika Perang Dunia II Terjadi, Inilah Nuklir Pemusnah Massal Milik Amerika

sepanjang sejarah, mereka telah melakukan banyak perang untuk mempertahankan Israel, dan memulai banyak ekspedisi ke Sinai, Lebanon, Gaza dan Tepi Barat.

Pada tahun 1947, populasi Israel yang rendah tetapi tingkat pendidikan yang tinggi membuat warganya dapat melatih dan mengatur pasukan nasional dengan cukup cepat.

Baca Juga: Kronologi Kisah Tragis Junko Furuta, Gadis Cantik yang Diculik, Dirudapaksa hingga Dibunuh Secara Sadis oleh Antek Yakuza

(*)

Artikel Terkait