4. Cacar — penyakit Eropa merusak dunia baru
Cacar mewabah di Eropa, Asia dan Arabia selama berabad-abad, ancaman terus-menerus yang menewaskan tiga dari sepuluh orang yang terinfeksi dan meninggalkan sisanya dengan bekas luka bopeng.
Namun tingkat kematian di Dunia Lama tidak seberapa dibandingkan dengan kehancuran yang ditimbulkan pada populasi asli di Dunia Baru ketika virus cacar tiba di abad ke-15 dengan penjelajah Eropa pertama.
Penduduk asli Meksiko dan Amerika Serikat modern tidak memiliki kekebalan alami terhadap cacar dan virus membasmi mereka hingga puluhan juta.
“Belum pernah ada pembunuhan dalam sejarah manusia yang menyamai apa yang terjadi di Amerika, 90 hingga 95 persen penduduk asli musnah selama satu abad,” kata Mockaitis.
“Meksiko berubah dari 11 juta orang sebelum penaklukan menjadi satu juta.”
Berabad-abad kemudian, cacar menjadi epidemi virus pertama yang diakhiri dengan vaksin.
Pada akhir abad ke-18, seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner menemukan bahwa pemerah susu yang terinfeksi virus yang lebih ringan yang disebut cacar sapi tampaknya kebal terhadap cacar.
Jenner terkenal menyuntik putra tukang kebunnya yang berusia 9 tahun dengan cacar sapi dan kemudian memaparkannya ke virus cacar tanpa efek sakit.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR