Intisari-online.com - Situasi Amerika saat ini memang cukup mencekam terlebih sejak kekacauan di gedung Capitol meletus.
Diprediksi, kekacauan besar akan terus terjadi hingga menjelang pelantikan presiden Amerika yang baru Joe Biden.
Menurut FBI, massa pendukung Trump akan melakukan kekacauan di 50 negara bagian sebagain bagian dari aksi protes.
Hal itu membuat Amerika juga memobilisasi pasukan militernya untuk mencegah kekacauan di Amerika lebih meluas.
Menurut 24h.com.vn, pada Kamis (14/1/21), sebanyak 15.000 personel militer Amerika dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Hal ini mengindikasikan seorah situasi di Amerika memang sangat mencekam.
Sementara itu, foto-foto yang diposting di media sosial menunjukkan Petugas Nasional Amerika terlihat sedang berjaga di lantai gedung Kongres.
Mereka difoto saat para prajurit militer itu sedang beristirahat dengan tertidur dan tergeletak di lantai.
Pada saat yang sama semua anggota kongres Amerika sedang melakukan pertemuan untuk memberikan suara tentang pemakzulan Trump.
Wartawan Amerika yang hadir di gedung Majelis Nasional pun membagikan foto-foto itu di Twitter.
Prajurit Amerika beristirahat sedapat mungkin di dalam gedung Kongres, baik di lorong, galeri, atau tempat patung Abraham Lincoln berada.
"Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata reporter Daily Telegraph Ben Riley-Smith.
Reporter CBS News Grace Segers menganggap ini sebagai adegan paling aneh dalam hidup.
Menurut reporter CNN Jeff Zeleny, tentara AS harus bergiliran menjaga di gedung Majelis Nasional sementara anggota parlemen mengadakan pertemuan untuk mendakwa Trump.
Mereka harus berseragam lengkap, tidak diperbolehkan untuk bercanda, dan tidak memiliki kamar mandi untuk digunakan.
"Gedung Kongres AS sekarang terlihat seperti pangkalan militer," komentar Erik Wasson, seorang reporter dari Bloomberg.
Ribuan Pengawal Nasional AS hadir untuk mempertahankan gedung Majelis Nasional pada 13 Januari.
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 13 Januari mengeluarkan resolusi yang menyerukan Wakil Presiden Mike Pence untuk memicu Amandemen 25, menyingkirkan Trump.
Tidak lama setelah itu, Dewan Perwakilan Rakyat memilih pemakzulan kedua Presiden Donald Trump.
Donald Trump adalah satu-satunya Presiden AS dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali selama masa jabatannya.
Keamanan di gedung DPR telah diperketat sejak kerusuhan terjadi sepekan lalu.
Sementara ibu kota AS, Washington DC, saat ini dalam keadaan darurat.
Diperkirakan 15.000 Pengawal Nasional AS akan berpartisipasi dalam memastikan keamanan selama upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari.