Intisari-Online.com - Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas, pesawat itu hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu.
Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu kembali membuka memori kelam tentang insiden penerbangan di Indonesia.
Sebelumnya, kecelakaan besar juga terjadi saat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh pada 29 Oktober 2018.
Menurut data dari Aviation Safety Network, sebelum jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 ada 697 korban kecelakaan pesawat di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, termasuk pesawat militer dan pribadi.
Berkaitan dengan kecelakan pesawat, beberapa media asing menyoroti kenapa pesawat Indonesia sering jatuh?
Menurut media Amerika Serikat (AS) Bloomberg dalam artikel berjudul "Jet Crash Adds to Long List of Aviation Disasters in Indonesia", ada dua faktor utama yang menyebabkan insiden itu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR