Januari 2009 pesawat Airbus A320 menabrak sekawanan angsa di atas Kota New York, dan tanpa kekuatan, kapten Chelsey Sullenberger harus berpikir cepat untuk menyelamatkan penumpangnya.
Akhirnya dengan pengalaman terbang yang sudah banyak ia memilih mendaratkan pesawat di Sungai Hudson, dan ia bersama kopilotnya berhasil menyelamatkan 150 penumpang, tidak dengan komputer atau sistem otomatis.
2. Kegagalan mekanis
Kerusakan peralatan masih menyumbang sekitar 20% kecelakaan pesawat terbang, meskipun rancangan senantiasa ditingkatkan dan kualitas produksinya juga terus ditingkatkan.
Mesin-mesin pesawat memang secara signifikan lebih bisa diandalkan daripada mesin yang diproduksi setengah abad lalu, tapi terkadang masih sebabkan kegagalan hebat.
Di tahun 1989, pisau kipas yang rusak sebabkan mesin nomor satu (sebelah kiri) dari Boeing 737-400 maskapai Belfast-British Midland kehilangan dayanya.
Kebingungan, pilot kemudian mematikan mesin nomor 2 (sebelah kanan), dan tanpa daya, pesawat jatuh di dekat Landasan Pacu 27 Bandara East Midlands, tewaskan 47 orang dan melukai banyak orang termasuk pilotnya.
Di Indonesia baru-baru ini, Qantas A380 membawa 459 penumpak dan awak mengalami kerusakan mesin yang tidak terkendali di Pulau Batam, Indonesia.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR