Intisari-Online.com - Meski puluhan tahun berlalu, perang mungkin menyisakan bahaya hingga sekarang, seperti yang terjadi di negara pemilik militer paling miskin di Asia Tenggara yang satu ini.
Jutaan ranjau sisa perang di masa lalu masih tertanam di lahan-lahan sekitar tempat tinggal penduduk.
Hal itu kerap membahayakan penduduk setempat, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Kini, negara ini dengan susah payah membersihkan wilayahnya dari ranjau darat, dengan melatih ribuan tentara. Itupun dengan bantuan Amerika Serikat.
Negara tersebut adalah Kamboja, yang kekuatan militernya berada di urutan ke-2 terbawah di Asia Tenggara, hanya dianggap lebih kuat dari Laos, menurut Global Firepower.
Kamboja juga menjadi salah satu militer paling miskin di Asia Tenggara dengan anggaran pertahanan hanya 604 juta dollar AS di tahun 2020.
Mengutip voanews.com (25/10/2020), dikatakan Pemerintah Kamboja akan mengerahkan 2.000 tentara untuk dilatih sebagai penjinak ranjau.
Hal itu dilakukan setelah negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, mendukung upaya untuk membersihkan negara itu dari ranjau darat dan persenjataan lain yang tidak meledak pada tahun 2025.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR