Di tengah banyak laporan tentang tawaran rahasia antar negara, beberapa analis melihat Ankara berusaha untuk memulai hubungan dengan pemerintah AS yang baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia ingin meningkatkan hubungan dengan Israel, setelah bertahun-tahun berulang kali membuat komentar yang menentang negara Yahudi itu.
"Hubungan kami dengan Israel tentang intelijen tidak berhenti, mereka masih berlanjut," kata Erdogan dalam konferensi pers seperti dilansir timesofisrael.com. “Kami mengalami kesulitan dengan orang-orang di atas.”
Dia menekankan bahwa Ankara "tidak dapat menerima sikap Israel terhadap tanah Palestina," dan bahwa "kami berbeda dari Israel dalam hal pemahaman kami tentang keadilan dan integritas wilayah negara."
Tapi, dia mencatat: "Jika tidak, hati kita ingin agar kita dapat memindahkan hubungan kita dengan mereka ke titik yang lebih baik."
Turki, yang pernah menjadi sekutu kuat Muslim Israel, telah menjadi musuh geopolitik di bawah Erdogan.
KOMENTAR