"Jika Arab Saudi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, itu akan mengubah percakapan sepenuhnya di Indonesia."
Meski begitu, Zeffert tidak menyangka bisa melihat peresmian Kedutaan Besar Israel di Jakarta dalam waktu dekat.
Yang lebih mungkin, katanya, adalah hubungan yang memanas secara bertahap seiring waktu, dan lebih banyak keterbukaan oleh Indonesia terhadap ikatan bisnis.
Gilad Majerowicz adalah partner di Herzog Fox & Neeman, firma hukum terbesar di Israel.
Sebagai salah satu kepala praktik HFN Asia, dia melihat “peluang besar” bagi perusahaan Israel di Indonesia setelah hubungan bilateral terjalin.
Khususnya di bidang agroteknologi, perawatan kesehatan, dan keamanan siber.
Selain itu, partisipasi Indonesia dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) baru yang ditandatangani pada 15 November 2020.
Sehingga menjadikan Indonesia zona perdagangan yang sangat menguntungkan bagi perusahaan Israel yang ingin memperluas pasar mereka.
Berinvestasi pada pemimpin masa depan Asia
RCEP adalah perjanjian perdagangan bebas besar-besaran yang menghubungkan ekonomi lima mitra regional, Australia, China, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Lalu dengan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Tenggara (ASEAN): Indonesia plus Brunei, Kamboja, Laos , Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
“Fakta bahwa Indonesia memiliki populasi yang begitu muda juga merupakan keuntungan besar,” ujarnya.
“Kami harus berpikir strategis."
"Lebih banyak orang memiliki akses ke teknologi dan multimedia."
"Orang-orang ini memiliki lebih sedikit persepsi tentang dunia lama, di mana Israel adalah orang jahatnya."
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Seperti Ini Gejala dan Obat Biduran pada Anak
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR