Intisari-Online.com - Dunia ini begitu luas.
Terkadang tidak semua hal bisa terungkap.
Ada juga yang punya rahasia namun baru terbuka puluhan tahun kemudian.
Termasuk misteri di bawah ini.
Dilansir dari24h.com.vn pada Sabtu (19/12/2020), selama bertahun-tahun, penduduk distrik Nam Ngan di Chongqing tidak pernah mengetahui misteri ini.
Di mana di distri itu ada keberadaan patung raksasa setinggi hampir 10 meter yang terletak di bawah 2 gedung apartemen.
Hanya saja patung raksasa itu tidak memiliki kepala.
Apa yang membuat kepala sang patung menghilang?
Para arkeolog pun mencoba mengungkap misteri di baliknya.
Di mana asal-usul dan alasan mengapa "patung Buddha" di Chongqing telah kehilangan kepalanya telah menjadi topik hangat di jejaring sosialChina selama beberapa hari.
Baca Juga: Biduran Karena Alergi? Ini 3 Obat Biduran Alami yang Bisa Anda Gunakan
Pada 10 Desember, Kantor Manajemen Relik Budaya Distrik Nam Ngan mengundang para ahli dari seluruh China untuk mempelajari tentang patung misterius itu.
Menurut para ahli, patung tersebut berasal dari tahun 1912 hingga 1949. Patung itu hanya terlupakan selama beberapa dekade.
Banyak rerumputan dan pepohonan liar menutupi patung itu.
Sebelumnya, dikatakan bahwa patung yang berasal dari Dinasti Song atau Qing itu tidak akurat.
Patung berkepala itu dihancurkan sekitar tahun 1950, menurut pemerintah kabupaten Nam Ngan.
Yang paling mengejutkan banyak orang adalah bahwa ini bukanlah seorang Buddha.
Menurut para ahli, patung tersebut lebih menggambarkan dewa agama rakyat Tiongkok daripada yang berasal dari Buddha.
Candi tempat patung berada dulunya menyembah dewa petir (dewa petir) menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Kuil Guntur dibongkar pada tahun 1987, pemerintah setempat membenarkan informasi ini.
Sebelumnya, banyak laporan bahwa penemuan "periode Song Utara kuno" di Chongqing menyebabkan jaringan sosial China "bangun".
Baca Juga: Obat Biduran untuk Ibu Hamil, Hanya Digunakan Jika Kondisi Tidak Baik
Banyak yang bahkan mengkritik pemerintah daerah karena mengabaikan dan tidak melestarikan barang antik yang "tak ternilai".
Patung itu adalah dewa kepercayaan rakyat yang sedang duduk, memegang bola di depan perutnya.
Kaki kiri dan pergelangan tangan patung itu rusak parah, tetapi bentuknya masih sangat jelas.
Dalam beberapa dekade terakhir, apartemen dan rumah di Chongqing telah menjamur untuk melayani kebutuhan hidup lebih dari 30 juta orang.
Beberapa monumen terkadang rusak karena konstruksi yang merajalela, kurangnya perencanaan.
Dua gedung apartemen yang tumbuh di atas patung dewa tanpa kepala di Chongqing dibangun di lereng bukit.