Intisari-Online.com - Ketika ada banyak konflik yang terjadi di beberapa wilayah, Swedia tiba-tiba bersiap melakukan serangan militer.
Apa yang terjadi dengan negara Eropa itu?
Dilansir darisputniknews.com pada Sabtu (19/12/2020), Swedia telahmengumumkan proyek persenjataan kembali yang akan membuat anggaran pertahanannya meroket selama beberapa tahun mendatang.
Ini karena situasi keamanan telah memburuk.
Hal itu disampaikan oleh Menteri PertahananSwedia, Peter Hultqvist.
Penjelasan terkait proyek itu dia uraikan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Dagens Nyheter, mengomentari RUU Swedia yang baru disetujui untuk meningkatkan pengeluaran militernya.
"Kami bertindak berdasarkan anggapan bahwa keadaan dalam hal kebijakan keamanan terus memburuk," tandasnya.
Meskipun sebelumnya ada anggapan bahwa serangan terhadap Swedia "sangat tidak mungkin".
Namun sekarang parlemen dan pemerintah mengatakan bahwa skenario seperti itu tidak boleh diabaikan dan bahwa konflik besar dapat dimulai dengan serangan terhadap Swedia.
“Pertanyaannya mungkin tentang kita mencegah negara lain menerima bantuan dan membuat perpecahan antara kita dan, misalnya, Finlandia."
"Atau jika wilayah Swedia diinginkan karena beberapa alasan lain ”,jelas Peter Hultqvist.
Ketika menyerang Swedia untuk menciptakan kekacauan dan menekan keinginan untuk melakukan perlawanan, musuh dapat menggunakan berbagai cara.
Dari rudal balistik hingga serangan peretasan.
Oleh karenanya,seluruh wargaSwedia mungkin akan menderita karena kebrutalan aksi militer.
Memang adakah negara yang ingin menyerang Swedia?
MenteriHultqvist menjawab ada.
“Misalnya mereka untuk menguasai Gotland”, tegas MenteriHultqvist.
Dia menjelaskan, jika pulau besar di Baltik ini menampung persenjataan jarak jauh, maka akan memungkinkan untuk menguasai seluruh wilayah Swedia.
Dan untuk menghindari skenario ini, Swedia harus merencanakan operasi militer bersama-sama dengan Finlandia, serta mengoordinasikan rencana pertahanan dengan regional anggota NATO yaitu Denmark, Norwegia, Inggris, dan AS.
MenteriHultqvist melanjutkan bahwa peningkatan pengeluaran militer.
Padahal dia mengakui bahwa dia tidak ingin mulai menunjuk jari pada kemungkinan penyerang.
Apa kataKementerian Luar Negeri Rusia?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah menyatakan dalam menanggapi inisiatif legislatif Swedia bahwa negara itu"fobia anti-Rusia".
Sebab menurutnya tak akan ada perang atau aktivitas militer di kawasan Eropa Utara itu.
Karena hingga saat ini, wilayah Eropa Utara menjadi salah satu yang paling stabil di dunia.
Terakhir, Moskow telah berkali-kali menekankan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Tetapi mereka akan selalu memprioritaskan kepentingan nasionalnya dan tidak akan pernah tahan terhadap agresi dari negara lain.
Dilaporkan, antara 2020 dan 2025, anggaranKementerian Pertahanan Swedia tumbuh dari hampir3,5 miliar US Dollar menjadi 10,6 US Dollar.
Di mana fokus proyek ini adalah Angkatan Darat, dengan pertumbuhan besar personel militer diharapkan pada tahun 2030.
Dari60.000personel saat ini menjadi 90.000 dalam sepuluh tahun ke depan.
Di Angkatan Laut, jumlah kapal selam akan bertambah dari empat menjadi lima.
Kapal perang akan dipasok dengan pertahanan udara yang ditingkatkan dan rudal anti-kapal, dan Pantai Barat negara itu akan memiliki batalion amfibi sendiri untuk pertahanan.
Angkatan Udara Swedia akan memiliki 80-100 pesawat tempur, termasuk model Saab JAS Gripen C / D yang lebih tua, serta 60 model E yang lebih baru.
Jet akan dilengkapi dengan rudal dan sensor ekstra.
Dengan senjata baru itu, maka Swedia dilaporkandapat bertahan dari potensi krisis militer selama tiga bulan hingga bantuan internasional datang.