Terungkapnya keberadaan operasi penyadapan itu membuat Timor-Leste membawa Australia ke pengadilan internasional dan kemudian berakhir dengan merundingkan kembali perjanjian dengan cara yang lebih adil.
Namun kasus penyadapan ini tak berhenti di situ.
Selanjutnya penuntutan terhadap Saksi K dan Collaery dimulai segera setelah perjanjian baru antara Timor Leste dan Australia ditandatangani.
Ramos-Horta mengatakan berita penuntutan itu 'sangat mengejutkan' rakyat Timor dan berpendapat bahwa tindakan itu tidak ada gunanya.
“Jelas sekali di Timor-Leste, setiap orang yang mengikuti penyimpangan ini dan situasi ini, perlakuan yang sangat tidak adil terhadap Bernard Collaery dan Witness K, kami sangat terkejut karena kami seharusnya mencapai jalan ke depan dalam hubungan secara keseluruhan,” kata Ramos-Horta.
Ramos-Horta mengatakan bahwa dia memahami keperluan kerahasiaan seputar operasi intelijen, namun operasi mata-mata terhadap Timor-Leste menurutnya berbeda.
Ramos-Horta mengatakan dia terkejut bahwa negara seperti Australia akan membiarkan proses pengadilan dikaburkan sedemikian rupa.
Ramos-Horta mengatakan dia tidak tahu apa yang diperoleh pemerintah dari penuntutan itu.
"Itu politis, apa yang mereka peroleh darinya, saya tidak tahu," katanya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR