Perbandingan Kekuatan Militernya dengan Turki Unggul, Prancis Makin Girang Kini Musuhnya Bakal Kena Sanksi? Pemerintah Macron 'Kipasi Api yang Tengah Berkobar'

Khaerunisa

Editor

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ilustrasi perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ilustrasi perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis

Intisari-Online.com - Dalam perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis, militer Prancis duduk di posisi yang lebih tinggi dibanding musuhnya itu.

Militer Prancis menempati peringkat ke-7 dari 138 negara di dunia, menurut Global Firepower 2020.

Sedangkan Turki berada di bawahnya yaitu peringkat ke-11.

Ketegangan dua negara yang sebenarnya merupakan sekutu di bawah NATO ini belakangan meningkat.

Baca Juga: 'Di Atas Angin' Perbandingan Kekuatan Militernya dengan Taiwan, China Tak Ada Bosannya Ledek Seterunya Itu, Makin Berani Terbangkan Pesawat di Atas Wilayah Taiwan

Perang kata-kata antara pemimpin Turki dan Prancis pun menjadi perbincangan dunia.

Kini, Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah mendorong Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi pada Turki atas kegiatan pengeboran Ankara di Mediterania Timur, dikutip dari Express.com.

Presiden Prancis juga telah mengisyaratkan kesediaannya untuk bekerja dengan pemerintahan Joe Biden yang akan datang untuk memberlakukan pembatasan sebagai tanggapan atas keputusan sekutu NATO untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia tahun lalu.

Ketegangan berkobar pada Agustus ketika Ankara mengirim kapal eksplorasi seismik, Oruc Reis , ke zona ekonomi eksklusif Siprus dan juga di perairan yang diklaim oleh Yunani.

Baca Juga: Mesra dengan Zionis sejak Awal: Sejarah Panjang Rahasia Penguasa Arab dan Israel, Tak Ada Palestina di Hati Negara Arab?

Uni Eropa, yang dipelopori oleh Jerman, telah mencoba menegosiasikan penyelesaian tetapi tidak berhasil.

Dilaporkan Aljazeera (11/12/2020), Para pemimpin Uni Eropa berencana untuk membahas ekspor senjata ke Turki dengan sekutu NATO dan Amerika Serikat, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada hari Jumat setelah Yunani mendorong embargo senjata di Ankara.

Merkel berbicara setelah pertemuan puncak di mana 27 pemimpin blok itu setuju untuk menyiapkan sanksi terbatas pada individu Turki atas sengketa eksplorasi energi dengan Yunani dan Siprus tetapi menunda langkah yang lebih keras hingga Maret.

“Kami juga berbicara tentang bagaimana pertanyaan tentang ekspor senjata harus dibahas di dalam NATO. Kami mengatakan bahwa kami ingin berkoordinasi dengan pemerintahan AS yang baru tentang Turki, ”kata Merkel dalam konferensi pers.

Baca Juga: Kim Jong-un 'Si Anak Ajaib' yang Diklaim Mampu Menembak Tepat Sasaran di Usia 3 Tahun hingga Menunggang Kuda Liar di Usia 6 Tahun

Uni Eropa dan NATO berencana mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden terpilih AS Joe Biden setelah dia menjabat pada Januari. Banyak negara Uni Eropa juga menjadi anggota aliansi NATO.

Mengomentari sanksi tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan menyebut tindakan tersebut "bias dan ilegal", menambahkan bahwa Brussel harus bertindak sebagai "perantara yang jujur" dalam perselisihan tersebut.

Blok itu perlu mendekati masalah "dengan alasan" alih-alih mengindahkan "provokasi" Yunani, imbuh pernyataan Turki itu.

Lawannya selama ini bakal mendapatkan sanksi, akankah Prancis makin ngotot meningkatkan kekuatan militernya?

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Jepang Menyerang Pearl Harbor, Dimulai dari Depresi Besar Hingga Embargo Amerika Terhadap Jepang dan Harapan Menguasai Pasifik

Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis Saat Ini

Meski unggul total kekuatan militer, namun jumlah tentara Prancis lebih sedikit daripada Turki, yaitu 451.635 personel dibanding 735.000 personel.

Dari segi keuangan, Prancis lebih unggul dengan dukungan anggara pertahanan tahun 2020 sebesar $ 41,5 miliar, sedangkan anggaran pertahanan Turki hanya setengah milik saingannya yaitu $ 19 miliar.

Begitu pula di masing-masing sektor, Prancis memimpin.

Di sektor udara, Prancis memiliki total pesawat 1.229 unit, sedangkan Turkisebanyak 1.055.

Selanjutnya di sektor laut, total aset milik Prancis sebanyak 180, dibandingTurki yang sebanyak 149 unit.

Baca Juga: Israel Mati-matian Hentikan Program Nuklir Iran Kalau Tidak Musuhnya Itu Bakal Makin Mudah Menghabisinya? Kini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel Seperti Ini

Beralih ke sektor darat, giliran Turki menunjukkan keunggulannya untuk kepemilikan berbagai peralatan tem[ur.

Di antaranya yaitu 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278artileri self-propelled, 1.260 artileri derek, dan 438 proyektor roket.

Dibanding Prancis yang hanya memiliki 528 tank tempur, 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri derek, dan 13 proyektor roket.

Selain jumlah tentara, hanya di sektor darat jumlah peralatan tempurnya lebih sedikit dari Turki, tapi Prancis kini dikabarkan mendapat lampu hijau untuk menciptakan 'tentara super' yang tentu dapat semakin memperkuat militernya.

Baca Juga: Tidak Hanya Buat Para Penggemarnya, Rupanya Putri Diana ‘Sangat Populer’ di Kalangan Awak Pesawat Berkat ‘Pesona’ dan Lontaran ‘Humor’nya

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait